Selasa, 19 Agustus 2025

Mau Reksadana Jagoan? Ini Tips Memilihnya!

Varian reksadana memang banyak. Namun hanya sedikit yang mampu memberikan imbal hasil yang maksimal

Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Widiyabuana Slay
zoom-inlihat foto Mau Reksadana Jagoan? Ini Tips Memilihnya!
net
ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Varian reksadana memang banyak. Namun hanya sedikit yang mampu memberikan imbal hasil yang maksimal serta memberikan manfaat yang maksimal bagi investor. Untuk itu ada beberapa tips untuk memilih reksadana pilihan.

Eldbert Suryajaya, Riset Analis PT. Infovesta Utama, mengatakan bahwa ada beberapa tips yang bisa dijadikan alternatif bagi investor untuk menentukan reksadana yang ingin dibelinya. Ia mengutarakan tiga tips untuk memilih produk reksadana berikut dengan Manajer Investasinya.  

Tips Pertama, adalah investor wajib memperhatikan risiko dan return-nya suatu reksadana. Menurutnya return yang tinggi harus diimbangi dengan resiko yang sesuai.

"Setiap reksadana memiliki returnnya masing-masing maka setiap investor wajib mengetahui besaran profil harga reksadana serta pergerakan reksadana, untuk mengetahui resiko yang akan timbul," ujarnya di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Sabtu (6/10/2012).   

Ia mengatakan bahwa return yang tinggi bukan jaminan bahwa reksadana tersebut aman dari penurunan. Justru suatu pergolakan reksadana yang tidak terlalu beresiko bisa dijadikan pilihan bagi investor.

"Jika return-nya besar namun volatile-nya besar maka akan memengaruhi return yang bisa diambil investor, namun jika return-nya tidak terlalu tinggi dan volatile-nya tidak terlalu besar lebih aman untuk dipilih karena pergerakannya masih bagus," katanya.

Ia mencontohkan jika ada dua Reksadana A imbal hasil 16 persen per tahun  dan Reksadana B dengan imbal hasil 15 persen per tahun dengan pergerakan yang lebih rendah yang B maka sebaiknya investor membeli reksadana yang B.

"Jika naik - turunnya banyakan yang A maka sebaiknya beli yang B, toh bedanya tidak terlalu banyak dan risikonya masih lebih sedikit dibandingkan dengan yang A," katanya.

Kedua, Manajer Investasi yang bagus. Manajer investasi menurutnya harus memiliki reputasi yang dan memiliki kinerja  yang bagus. Hal ini dapat dilihat dengan peningkatan Asset Under Management (AUM) beserta unit yang dimilikinya.

"Perhatikan AUM-nya dan perhatikan pula jumlah unitnya, apakah selaras dengan pertumbuhan dana kelolaannya, jika AUM-nya besar namun unitnya kecil artinya fundamental mereka kurang kuat," katanya.

Ia mengingatkan bahwa kenaikan AUM karena naiknya saham yang dimiliki manajer investasi, sedangkan kinerja suatu manajer investasi dapat dilihat dari jumlah unit yang mendaftarkan kepadanya.

"Jika AUM-nya naik namun unitnya sedikit artinya mereka tidak bekerja berdasarkan fundamental kinerja mereka, oleh karena itu mereka memiliki kesempatan untuk turun karena saham yang menentukan," katanya.

Ketiga, pilihlah portfolio reksadana yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan investasi hidup. Hal ini agar reksadana yang diinvestasikan memiliki tujuan akhir yang jelas.

"Setiap portfolio harus sesuai dengan tujuan seseorang mau yang jangka panjang atau yang jangka pendek, kalau masih muda lebih baik pilih reksadana saham, namun jika pendek lebih baik di reksadana tetap," katanya.

"Maunya bagaimana ya investor yang tentukan namun sebaiknya mereka melihat karakteristik reksadana maupun manajer investasi yang mengelola reksadana tersebut," tutupnya.

LIFESTYLE POPULER

Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan