Menparekraf dan Menkes Kembangkan Wisata Kesehatan
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama dan Kementerian Kesehatan bersinergi mengembangkan wisata kesehatan Indonesia.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama dan Kementerian Kesehatan bersinergi mengembangkan wisata kesehatan Indonesia.
Gerakan terpadu Indonesian Wellness and Healthcare Tourism Movement (IWHT), memiliki ciri khas natural dan holistik, dengan memanfaatkan kearifan budaya lokal dengan didukung data data ilmiah dan mendapatkan dukungan dari sarana pelayanan kesehatan atau rumah sakit yang terakreditasi secara nasional dan internasional.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari E Pangestu menyatakan sejak setahun lalu kementeriannya fokus pada beberapa hal untuk meningkatkan kualitas wisatawan. Wisata kesehatan dan wellness adalah salah satunya.
"Orang yang melakukan wisata kesehatan akan tinggal lebih lama untuk melakukan perawatan. Penting bagi mereka untuk berada di tempat yang baik, seperti di resort, di mana mereka tinggal bukan hanya perawatan tapi juga melakukan kegiatan lain yang berkaitan dengan kepariwisataan. Ini adalah cara yang efektif untuk meningkatkan kualitas wisatawan,” ungkap Mari Pangestu, dalam keterangan pers, Sabtu (13/10/2012).
Mari Pangestu menambahkan wisata kesehatan dan wellness adalah pasar yang besar yang harus dimanfaatkan. Sebuah studi yang dilakukan oleh KPMG Internasional menunjukkan estimasi peningkatan pengeluaran wisata kesehatan menjadi USD100 miliar pada tahun 2012, atau meningkat 20% hingga 30% dari USD78.5 miliar pada 2010. Sementara wisata wellness tercatat mencapai pengeluaran sebesar USD106 miliar pada tahun 2010.
Mari Pangestu menambahkan bagian dari wisata kesehatan dan wellness yang juga akan dikembangkan adalah gray hair tourism untuk orang yang berusia lanjut dan pensiunan (retirement). Namun untuk mengembangkan ini, sedikitnya ada tiga hal yang perlu diperhatikan yakni keamanan, fasilitas kesehatan yang berstandar internasional, dan bahasa.
Sementara itu Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan Indonesia memiliki kelebihan bukan hanya karena semakin banyak rumah sakit di yang memiliki standar internasional. "Tapi juga pengetahuan tradisional yang bermanfaat bagi orang yang tengah menjalani pengobatan. “
Kick off kelompok kerja IWHT dimulai hari ini, dan pelaksanaannya bersamaan dengan The 11th Asia Pacific Conference of Anti Aging & Regenerative Medicine – A4M World Asia 2012 yang diikuti 150 dokter nasional dan internasional serta sekitar 100 stakeholder di bidang wisata kesehatan. Melalui IWHT diharapkan pada tahun 2014 sudah terwujud rumah sakit yang memiliki pelayanan wellness yang mempunyai ciri khas budaya Indonesia. Agar dapat bersaing di tingkat global, wellness spa harus memiliki sumber daya manusia yang didukung oleh pengetahuan yang berbasis ilmiah.
Dalam beberapa tahun terakhir, tren wisata kesehatan dan wellness berkembang pesat dan telah menjadi produk unggulan pariwisata di beberapa negara seperti China, Singapura, Malaysia, Thailand, Australia, dan India karena kontribusinya terhadap pendapatan nasional suatu negara yang amat besar.
(Andri MALAU)