Minggu, 12 Oktober 2025

Bulog Solo Kirim 13 Ribu Ton Beras Ke Luar Daerah

Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional III Solo mengirimkan sebanyak 13 ribu ton beras ke sejumlah kota di luar Jawa

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Bulog Solo Kirim 13 Ribu Ton Beras Ke Luar Daerah
TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Ilustrasi Sejumlah portir memindahkan beras Bulog yang akan dikirimkan ke pedalaman hulu Sungai Mahakam, wilayah Melak, Kutai Barat, menggunakan kapal long boat, dari Dermaga Mahakam Hulu, Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (14/9/2012). Sebanyak 90 ton beras dibawa ke wilayah Melak yang rencananya digunakan untuk kebutuhan pangan penduduk pedalaman sampai akhir tahun 2012. (TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO)

TRIBUNNEWS.COM SOLO, - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional III Solo mengirimkan sebanyak 13 ribu ton beras ke sejumlah kota di luar Jawa. Langkah "ekspor" ini dilakukan karena di Regional III jumlah stok beras masih sangat melimpah. Jika terlalu disimpan, dikhawatirkan beras tersebut akan mengalami penurunan kualitas sehingga menjadi beras berkualitas rendah.

Kepala Bulog Sub Divre III Solo Edhy Rizwan mengatakan, daerah-daerah yang mendapatkan kiriman beras tersebut antara lain Bengkulu, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara. Perinciannya adalah sebanyak 2 ribu ton untuk Bengkulu, 6 ribu ton dikirim ke Padang, dan 5 ribu ton jatah bagi Medan. "Solo adalah salah satu daerah di Jateng yang kelebihan stok berasnya. Jika terlalu lama disimpan, dikhawatirkan kualitas beras akan semakin menurun. Maka dikirimkan ke daerah lain," katanya, Selasa (16/10).

Penurunan kualitas yang dimaksud adalah beras bisa menjadi susut kadar airnya kemudian menjadi kering. Menurut Edhy, posisi stok beras saat ini mencapai 66 ribu ton. Jumlah itu bisa mencukupi kebutuhan beras masyarakat Solo hingga 8 bulan kedepan. Jumlah itu dikatakan melimpah karena idealnya ketahanan pangan dijaga antara 3 hinggaa 6 bulan. "Lantaran ketahanan yang terbilang cukup lama inilah, Solo mengajukan ke Bulog Pusat agar bisa mengirim beras ke daerah lain yang masih kurang," ujarnya.

Edhy mengaku sebenarnya Bulog bisa mengirimkan beras sebanyak 20 ribu ton ke daerah lain. Namun, baru 13 ribu ton saja yang sudah disetujui. Sebanyak 7 ribu ton beras sisanya kemungkinan baru akan dikirim pada akhir tahun nanti. Beras untuk Bengkulu sudah dikirim, sedangkan saat ini sedang memproses pengiriman ke Medan. Setelah Idul Adha, jatah beras untuk Padang akan dikirim. "Pengiriman tak sulit. Hanya perlu siapkan kapal pengangkut dan diturunkan di lokasi penyimpanan tempat tujuan," ujarnya.

Pengiriman beras pada triwulan IV 2012 tergolong terlambat. Seharusnya, pengiriman beras sudah bisa dilakukan pada Juni hingga Juli. Keterlambatan ini terjadi karena pada triwulan terakhir, biasanya ada pengiriman besar-besaran dari daerah lain. Sebab, tak hanya Solo, daerah lain yang stok berasnya berlimpah juga mengirimkan ke daerah lain. "Pengiriman beras yang padat ini menimbulkan kekhawatiran terjadi kebocoran," ujar Edhy.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkot Solo Supartono menambahkan, pengiriman beras ke luar Solo tak akan menggaganggu pasokan maupun stok beras di pasaran. Pengamatannya jelang Idul Adha ini, beras di Kota Bengawan masih aman. “Biasanya stok beras baru menipis dan harganya naik menjelang Idul Fitri. Selain hari besar itu, tak ada masalah,” katanya. Saat ini harga beras kualitas standar antara Rp 7.800 hingga 8.500 per kilogram. (dik)

Baca  Juga  :

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved