Kamis, 4 September 2025

RSUD Caruban Dipenuhi Pasien Diare dan DB

Bahkan untuk pasien diare dan DB di ruang kelas II dan III terkadang penuh. Kami berharap warga menjaga kesehatan anak-anak

zoom-inlihat foto RSUD Caruban Dipenuhi Pasien Diare dan DB
Tribun Kaltim/Doan Pardede
Nabila salah satu pasien diare

TRIBUNNEWS.COM,MADIUN- Ruang perawatan anak RSUD Caruban di Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun dipenuhi pasien diare dan Demam Berdarah (DB) sejak 2 pekan terakhir. Hal ini dipicu adanya pergantian musim dari kemarau ke musim penghujan.

Akibatnya, pasiean diare dan DB di rumah sakit milik Pemkab Madiun ini, terus dibanjiri pasien yang dipicu adanya musim pancaroba itu.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun di lapangan menyebutkan, untuk pasien diare di Tahun 2012 ini, terdapat sebanyak 51 pasien di bulan Agustus, 48 pasien di bulan September dan 44 pasien hingga pertehangan Oktober 2012.

Sedangkan di bulan yang sama di Tahun 2011 lalu, hanya ada 42 pasien di bulan Agustus, 25 pasien di bulan September dan 34 pasien di bulan Oktober 2011.

Sedangkan untuk pasien Demam Berdarah (DB) di bulan Agustus sebanyak 36 orang pasien, September 39 pasien dan di bulan Oktober 2012 ada sebanyak 15 pasien. Padahal, di bulan yang sama Tahun 2011 lalu, hanya ada 8 pasien di bulan Agustus, 16 pasien di bulan September dan 7 pasien di bulan Oktober 2011.

Humas RSUD Caruban, Kabupaten Madiun, Trimo mengatakan kenaikan jumlah pasien DB dan diare sekitar 50 persen. Hal ini disebabkan musim pancaroba yakni hujan deras disertai angin dan dibarengi panas berlebihan. Kondisinya ini memicu serangan diare dan DB bagi kalangan anak-anak dan balita. Dari puluhan pasien yang dirawat setiap bulan itu, 80 persen terdiri dari kalangan anak-anak dan balita.

"Kalau overload tidak, tetapi selalu penuh. Contohnya ruang anak yang berisi 16 kasur perawatan selalu penuh. Bahkan terkadang jika tak cukup terpaksa sebagian dirawat di ruang One Day Care di ruan Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk menunggu pasien lainnya yang diperbolehkan pulang," terangnya kepada Surya, Senin (22/10/2012).

Selain itu, Trimo menjelaskan untuk pasien diare dan DB yang dirawat di rumah sakit kondisi lebih baik dari saat pasien di bawa ke rumah sakit pada tahun 2011 lalu. Pasalnya, diare maupun DBnya belum tergolong parah saat dirujuk ke rumah sakit.

Kondisinya, meringankan penanganan. Pasalnya, untuk pasien diare saat dirujuk tidak terlalu parah kondisi dehidrasinya dan untuk pasien DB trombositnya tidak terlalu parah.

Sehingga untuk pasien diare dibutuhkan waktu selama 3 sampai 4 hari perawatan. Namun untuk DB dibutuhkan waktu selama 7 hari perawatan.

"Bahkan untuk pasien diare dan DB di ruang kelas II dan III terkadang penuh. Kami berharap warga menjaga kesehatan anak-anak dan lingkungan. Jika membeli buah harus yang berkulit untuk meminimalisir diare yang disebabkan lalat dan kotoran debu serta jika seusai hujan langsung panas diusahakan genangan air dibersihkan agar tidak menimbulkan jentik nyamuk DB," tegasnya.

Sementara, salah seorang orangtua pasien diare, Ny Novi (31) yang menunggu putrinya Kara Novita (4) mengaku jika anaknya sebelumnya dirawat di puskesmas Gemarang, namun karena tergolong parah dirujuk ke RSUD Caruban.

"Namun setelah opname selama 3 hari kondisinya sudah membaik, meski sebelumnya sempat drop dan dehidrasi karena diare yang diderita anak saya," tandasnya.

Sumber: Surya
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan