Jumat, 29 Agustus 2025

SBY Dianggap Terima Pengurus KNPI Ilegal

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai telah menerima jajaran pengurus KNPI ilegal, di bawah kepemimpinan Taufan EN Rotorasiko.

Penulis: Hasanudin Aco

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai telah menerima jajaran pengurus KNPI ilegal, di bawah kepemimpinan Taufan EN Rotorasiko.

"KNPI yang sah adalah KNPI di bawah kepemimpinan Akbar Zulfakar. Jadi, pengurus KNPI yang diterima SBY kemarin adalah pengurus ilegal yang ngaku-ngaku pengurus KNPI," kata Yanwar Arief, Ketua DPP KNPI versi Akbar, di Gedung KNPI Kuningan, Jakarta, Senin (22/10/2012).

Kemarin sore, SBY secara khusus menerima jajaran pengurus KNPI di bawah kepemimpinan Fauzan, terkait  Rakernas KNPI versi Fauzan yang dimulai hari ini di NTB.

Yanwar yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Ormas Gema Keadilan menegaskan, KNPI di bawah kepemimpinan Taufan tidak sesuai AD/ART organisasi.

"Kehadiran kami di sini (Gedung KNPI) sebagai pengurus KNPI yang sah," ucapnya.

Sore tadi, Gedung Pusat KNPI di kawasan Kuningan yang sebelumnya digunakan oleh jajaran pengurus KNPI pimpinan Taufan EN Rotorasiko, telah diduduki oleh jajaran Ketua Umum KNPI lainnya, Akbar Zulfakar.

Saat bersamaan, kepengurusan KNPI di bawah kepemimpinan Taufan mengadakan Rakernas di NTB.

Awalnya, jajaran pengurus Akbar Zulfakar kesulitan membuka pintu gedung, karena tidak mendapat izin dari penjaga. Namun, mereka kemudian diizinkan memasuki gedung.

Mereka lantas menggelar rapat di dalam gedung, membahas sejumlah hal, terutama rencana menggelar Rakernas KNPI Tandingan di Porong Sidoarjo, Jawa Timur, Desember mendatang.

Menurut Yanwar, kehadiran pihaknya di Gedung KNPI, untuk menyelesaikan masalah internal KNPI yang berlarut-larut.

Ketua Umum GPI (Gerakan Pemuda Islam) Ahmad Kardi memaparkan, persoalan di tubuh KNPI belum selesai, meski KNPI di bawah Fauzan telah menganugerahi Presiden SBY sebagai Bapak Demokrasi Indonesia.

"Itu tidak perlu dilakukan KNPI. Seolah banyak hal di KNPI ditutup-tutupi dan berusaha dihilangkan," ujarnya. (*)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan