Human Trafficking di Jabar Masih Tinggi
Kasus human trafficking atau perdagangan manusia di Jawa Barat masih tinggi

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Fatimah
TRIBUNNEWS.COM BANDUNG, - Kasus human trafficking atau perdagangan manusia di Jawa Barat masih tinggi. Dan tidak hanya menimpa pada perempuan tapi juga anak-anak. Hal ini tidak terlepas dari latar belakang sosial dan budaya di Jawa Barat serta kondisi geigrafis Jabar yang berbatasan langsung dengan ibu kota negara.
Menurut Dr Rini Rinawati, Divisi Kerjasama dan Kemitraan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Jawa Barat, faktor kemiskinan, masalah ekonomi, rendahnya pendidikan, pergeseran nilai moral, masalah sosial budaya, gaya hidup dan makin besarnya jumlah penduduk yang mempersempit lapangan pekerjaan membuat perempuan dan anak rentan terhadap permasalahan traficking dan kekerasan.
"Masih tingginya kasus human trafficking, harus dicermati agar tidak ada lagi korban. P2TP2A sebagai basis pemberdayaan perempuan dan anak memberikan pelayanan yang meliputi pendampingan psikologis, advokasi, serta informasi," katanya pada acara P2TP2A Jabar Goes to
Campus kerjasama dengan Fikom Unisba dengan Tema "Kenali Human Trafficking dan KDRT Sejak Dini Bagi Kalangan Mahasiswa PT di Jawa Barat" di Aula Unisba Jalan Taman Sari, Selasa (23/10). (tif)
Baca Juga :
- Sapi Juarai Festival, Dibeli Bupati Sidoarjo Rp 50 juta 9 menit lalu
- Segel Dibuka Siswa Kembali Belajar di Kelas 17 menit lalu
- Dua Keluarga Pengidap HIV Diusir Warga 22 menit lalu
- 36 Warga Jambi Gagal Berangkat Haji 31 menit