Penghimpunan DPK di Jambi Melambat
terjadi perlambatan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).
Editor:
Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI – Kinerja perbankan di Provinsi Jambi periode triwulan III tahun ini boleh saja gemilang. Tapi, bila dilihat terjadi perlambatan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).
Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Marlison Hakim hal ini imbas dari merosotnya harga komoditas andalan Jambi. “Perlambatan penghimpunan DPK disebabkan oleh menurunnya pendapatan masyarakat akibat anjloknya harga karet,” kata Marlison, melalui pesan tertulis kepada Tribun, Selasa (23/10/2012).
Data yang dirilis Kantor Perwakilan BI Jambi, DPK yang dihimpun perbankan hingga triwulan III ini tercatat sebesar Rp 17,92 triliun, meningkat 9,33 persen. Penghimpunan DPK tersebut mengalami perlambatan yang cukup signifikan yaitu dari 23,65 persen pada tahun 2011 akan tetapi masih sejalan dengan pertumbuhan penghimpunan DPK nasional yang mencapai 9,50 persen.
Seperti diketahui, penurunan harga rata-rata karet internasional mencapai 25,36 persen di tahun 2012. Itu, kata Marlison, berpengaruh pada daya beli dan kemampuan saving masyarakat. Terlebih para pengusaha karet cenderung untuk menahan hasil perkebunan dengan harapan harga akan meningkat dalam bulan-bulan mendatang yang menyebabkan melambatnya perputaran perekonomian.
Dalam tahapan berikutnya, sektor perbankan yang menjalankan fungsi intermediasi keuangan juga ikut merasakan perlambatan dimaksud. Untuk diketahui, selain karet harga kelapa sawit juga anjlok. Sementara, sejumlah pabrik kelapa sawit sempat menahan produksi lantaran permintaan pasar luar negeri yang lesu.
“Namun demikian, kita tidak perlu khawatir karena secara umum kondisi perbankan di Jambi masih menunjukkan indikator-indikator yang baik. Loan to Deposit Ratio yang tinggi mencapai 100,19 persen mencerminkan fungsi intermediasi perbankan Jambi sudah berjalan dengan baik,” bebernya.
Kondisi ini juga didukung oleh persentase Non Performing Loan yang rendah yaitu 1,78 persen. BI memperkirakan pada triwulan IV-2012, pertumbuhan aset perbankan Jambi tumbuh mencapai 18 persen sementara penghimpunan DPK dan penyaluran kredit tumbuh masing-masing 13 persen dan 24 persen.
Lebih jauh ia merincikan terkait kinjer perbankan terebut. “Kinerja perbankan di Provinsi Jambi sampai dengan Triwulan III 2012 (periode Januari – September 2012) terus menunjukkan peningkatan, baik dari sisi kelembagaan maupun kinerja keuangan,” ucap mantan Kepala Perwakilan BI Maluku Utara itu.
Saat ini kumlah kantor bank umum tercatat sebanyak 295. Jumlah itu, terdiri dari 1 KP, 50 KC dan sisanya setingkat KCP dan Kantor Kas. Aset perbankan pada triwulan III-2012 mencapai Rp 24,16 triliun, meningkat Rp 3,16 triliun (15,06 persen) dibandingkan awal tahun 2012.
Penyaluran kredit bank umum mencapai Rp 17,95 triliun, meningkat Rp 2,84 triilun (18,83 persen) selama tahun 2012. Berdasarkan komposisinya, penyaluran kredit produktif (modal kerja dan investasi) mencapai 56,64 persen sementara kredit konsumtif 43,36 persen. (wan)
Baca Juga :
- Kado Manis di HUT ke-241 Pontianak 13 menit lalu
- Dua Menteri Resmikan Airlangga Convention Center 16 menit lalu
- Jamaah Haji Jatim Bersiap ke Arafah 21 menit lalu