Keluarga Sempat Menolak Mayat Riska Diotopsi
Proses otopsi terhadap korban pembunuhan bernama Riska Vita Karina (22) yang ditemukan tewas
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Bakti Buwono
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Proses otopsi terhadap korban pembunuhan bernama Riska Vita Karina (22) yang ditemukan tewas di kamarnya di Jl Candi Permata 2 No. 179, Ngaliyan sempat terhambat. Pihak keluarga sebelumnya menolak dilakukan otopsi. Namun setelah dibujuk akhirnya bersedia untuk mengungkap pembunuh anaknya.
Korban pembunuhan ditemukan pada Rabu (24/10/2012), pukul 18.40 WIB oleh ibu kandung korban. Ketika itu ibunya membuka kamar di rumah duka. Korban sempat dibawa ke RSUD Tugurejo Semarang. Lalu, dirujuk ke kamar mayat RSUP dr Kariadi oleh Inavis Polrestabes Semarang.
Dalam hasil otopsi, mahasiswi semester akhir STIE BPD Jateng jurusan akuntansi itu di tubuhnya ditemukan banyak luka karena penganiayaan. Luka yang dialami korban antara lain luka lecet di dagu 4 centimeter, bibir bawah sobek 2 centimeter, lengan kiri tergores 5 centimeter, pergelangan tangan bengkak, mata kanan ada gumpalan darah dan di wajah banyak bercak darah beku.
"Setahu saya, Riska orangnya manis, kalem dan pendiam," kata Ilham, teman korban semasa SMA, Kamis (25/10/2012).
Hingga saat ini pihak Resmob Polrestabes Semarang masih menyelidiki kasus tersebut. Pelaku pembunuhan masih dicari. Pihak keluarga pun belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait peristiwa tersebut. (*)