Rabu, 5 November 2025

Minyak Chevron Rendam Lantai Rumah Warga

Warga Desa Petapahan, Kecamatan Tapung digegerkan dengan bocornya pipa milik PT Chevron Pasific Indonesia

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Minyak Chevron Rendam Lantai Rumah Warga
Tribun Pekanbaru/Fernando S
Warga Desa Petapahan, Kecamatan Tapung digegerkan dengan bocornya pipa milik PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) bocor di RT 20/RW 05. Akibatnya, pipa bocor mengeluarkan minyak mentah sampai merendam pekarangan dan dua rumah penduduk.

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru/ Fernando S

TRIBUNNEWS.COM TAPUNG,  - Warga Desa Petapahan, Kecamatan Tapung digegerkan dengan bocornya pipa milik PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) bocor di RT 20/RW 05. Akibatnya, pipa bocor mengeluarkan minyak mentah sampai merendam pekarangan dan dua rumah penduduk.

Menurut seorang warga Boru Barus, kebocoran pipa terjadi pada Senin (29/10/2012) siang sekira pulul 13.20 WIB. Pipa tersebut tepat berada di depan rumahnya. Dikatakan, seketika itu dia dan warga lainnya langsung panik.

Pasalnya, minyak yang dari pipa mengalir begitu derasnya hingga menggenangi lantai rumah. Bukan itu saja, cairan yang keluar dari pipa itu bersuhu panas dan mengeluarkan uap berupa asap.

"Saya langsung melapor ke sana sini. Tapi sempat nggak ada tanggapan," ujarnya. Dia juga sempat melapor ke Base Camp salah satu kontraktor PT CPI yang memang letaknya tepat di depan lokasi pipa bocor tersebut.

Di kantor itu, ia bertemu dengan seorang pegawai dan menyampaikan peristiwa pipa bocor tersebut. Dikatakan, penanganan dari PT CPI baru tiba di lokasi sekitar pukul 18.00 WIB. Minyak dibersihkan dari rumah penduduk dan digeser ke lahan kebun kelapa sawit di pekarangan belakang rumah penduduk.  Sayangnya, ia enggan beri penjelasan lebih jauh terkait bocornya pipa itu.

"Perusahaan sudah berbicara dengan kami. Sudah kami tanda tangani surat pertanggungjawaban perusahaan. Nanti kalau tidak dikabulkan perusahaan, barulah diwawancara lagi," ujar Barus tanpa menyebutkan bentuk ganti rugi itu.

Pantauan Tribun di lokasi, Selasa (30/10/2012), polisi sudah memasang garis kuning dilarang melintas. Sementara sebuah alat berat diturunkan untuk menimbun bekas tumpahan minyak itu. Puluhan karyawan juga ikut melakukan pembersihan lokasi. Pipa bocor juga dilas.

Tak seorang karyawan PT CPI yang berada di lokasi bersedia memberikan keterangan. Hanya seorang karyawan yang menghampiri Tribun dan mengatakan pipa bocor adalah hal yang biasa. Menurutnya, kebocoran bisa diakibatkan oleh aktivitas masyarakat dan kendaraan lalu lalang di sekitar pipa. "Dulu kan nggak ada orang di sini," katanya.

Saat dikonfirmasi, Pjs. Manajer Komunikasi PT CPI Dwi Pujosutrisno membenarkan kebocoran pipa tersebut. Ia menjelaskan, bocornya pipa disebabkan oleh terjadinya korusi dan peregangan (strech) pada bagian bawah pipa. "Karena pipa di situ agak melengkung," ujarnya.

Dwi menyebutkan, pipa tersebut merupakan tempat mengalir minyak mentah yang kadar parasinnya sangat tinggi. Sehingga, pengalirannya dari Stasiun Pengeboran di Petapahan ke Stasiun Pengumpul di Desa Pantai Cermin, Tapung didorong oleh tenaga air.

"Massa jenis air kan lebih berat dari pada minyak mentah. Makanya paling banyak tumpah itu air karena bocor di bagian bawah," terang Dwi. Disebutkan, minyak yang ditumpah diperkirakan 3/4 barel atau setara dengan 120 liter.

Ia menuturkan, pihaknya sedang melakukan pembersihan lokasi dan perbaikan pipa bocor. Soal kerugian masyarakat, dikatakan dia, pihaknya sedang melakukan pendataan. (ndo)

Baca Juga  :

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved