Selasa, 30 September 2025

Mafia Anggaran

Tamsil Linrung Arahkan Haris Lapor Wa Ode ke Banggar?

Nama Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Tamsil Linrung kembali mencuat dalam persidangan lanjutan Fahd El Fouz

Penulis: Y Gustaman
Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Tamsil Linrung Arahkan Haris Lapor Wa Ode ke Banggar?
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Terdakwa penyuapan anggota DPR, Fahd El Fouz (kiri), menjalani sidang perdananya, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (12/10/2012). Fahd diduga menyuap tersangka Wa Ode Nurhayati Rp 6,25 miliar melalui Harris Surahman, dalam kasus Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Tamsil Linrung kembali mencuat dalam persidangan lanjutan Fahd El Fouz, terdakwa pemberi suap kepada mantan anggota Badan Anggaran DPR RI Wa Ode Nurhayati.

Fahd menanyakan saksi Kabag Sekretaris Banggar Nurul Faiziah apa benar Tamsil yang arahkan Haris untuk melaporkan Nurhayati ke Banggar karena telah menerima uang pelicin agar DPID di tiga Kabupaten Bener Meriah, Pidie Jaya, Aceh Besar, dan Minahasa turun ke dirinya?

"Apa saudara Haris sudah diatur Pak Tamsil Linrung untuk pertemuan dengan pimpinan Banggar?" tanya Fahd di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat, Selasa (30/10/2012), yang dijawab Nurul tidak tahu menahu.

Namun Nurul membenarkan, Haris melaporkan uang pelicin yang diminta Nurhayati dari Fahd agar DPID seperti disebut di atas cair. Sewaktu melapor, empat pimpinan Banggar hadir seperti Melkias Mekeng, Mirwan Amir, Olly Dodo Kambey, dan Tamsil Linrung.

"Dia mengadukan ada pemberian sejumlah uang kepada Wa Ode terkait DPID. Saya enggak ingat jumlahnya, tapi ada catatannya. Saya hanya mencatat apa yang dikatakan Haris. Saya melihat dia membawa secarik kertas," terang Nurul.

Kedatangan Haris menghadap pimpinan Banggar, Nurul melanjutkan, secara tiba-tiba dan tidak melalui pemberitahuan kepada Sekretariat Banggar.

Kedatangan Haris ini yang membuat hakim bertanya-tanya apakah ada yang mensetting pertemuannya dengan pimpinan Banggar.

Lantas Fahd mengajukan pertanyaan kembali kepada Nurul, apa benar sebelum menemui pimpinan Banggar, Tamsil yang menjemput Haris langsung di pintu, dijawab Nurul tidak benar. Lantaran Haris masuk ke ruang pimpinan Banggar sendiri.

Mendengar jawaban itu, Fahd menjelaskan kepada Nurul bahwa kedatangan Haris ke pimpinan Banggar karena diakomodir Tamsil.
Politisi PKS ini yang kemudian meminta Haris melaporkan masalah itu ke pimpinan Banggar.

Di luar persidangan, Fahd menegaskan memang Haris pernah menyampaikan hal tersebut kepadanya. Dia menduga, antara Tamsil, politisi asal PKS, dan Nurhayati yang juga politisi asal PAN sedang ada masalah.

Dalam kasus DPID, Nurhayati menerima suap dari Fahd sebagai kompensasi adanya pencairan untuk empat kabupaten. Uang itu tak langsung diberikan Fahd ke Nurhayati melainkan lewat Haris. Dari Haris uang dikirim ke Sefa Yolanda, staf pribadi Nurhayati.

Kasus DPID tak hanya berhenti di Nurhayati dan Fahd, menyusul baru-baru ini Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan membuka penyelidikan baru berdasar hasil validasi informasi, yang terungkap di persidangan Nurhayati.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved