Atap Sekolah Ambrol, 3 Siswa SD Terluka
“Tiba-tiba atap ruangan ambrol. Saya dan dua teman saya terkena reruntuhan karena berada di bawahnya,” kata Arya Friko
TRIBUNNEWS.COM,BOJONEGORO – Atap ruang kelas SD Negeri Purwosari 1 di Desa/Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro ambrol saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung di sekolah tersebut, Rabu (1/11/2012) siang.
Akibatnya, tiga siswa mengalami luka di bagian kepalanya setelah tertimpa reruntuhan plafon dan kayu yang ambrol dari atas tempat mereka duduk di bangku sekolah tersebut. Tiga korban adalah Arya Friko Yogantara, Abel dan Farhan Nurhadi, ketiganya siswa kelas 4 asal desa setempat.
Dari tiga korban, Arya Friko yang kondisinya paliang parah. Kepalanya sampai harus mendapat beberapa jahitan akibat tertimpa atap kelasnya. Sementara dua korban lain lukanya tidak terlalu parah meski juga harus menjalani perawatan medis di puskesmas setempat.
Kelas yang ambrol itu adalah ruang kelas 4. Saat kejadian, di dalam ruang terdapat 33 siswa sedang mengikuti pelajaran yang disampaikan salah satu guru.
“Tiba-tiba atap ruangan ambrol. Saya dan dua teman saya terkena reruntuhan karena berada di bawahnya,” kata Arya Friko Yogantara usai kejadian.
Melihat itu, ketiga korban langsung dilarikan ke Puskesmas setempat oleh sejumlah guru untuk mendapat perawatan medis. Sementara para pelajar lain di kelas tersebut langsung semburat menyelamatkan diri mengetahui peristiwa ini. Terpaksa, kegiatan belajar mengajar di kelas itupun dihentikan.
Ambrolnya atap kelas sekolah ini diduga karena bangunan sekolah sudah terlalu tua dan kayu-kayunya sudah pada lapuk lantaran tak pernah dilakukan renovasi. Karena posisi bangunan berada di pinggir jalan, diduga getaran yang terjadi saat ada kendaraan besar melintas mengakibatkan jebolnya atap kelas yang telah lapuk tersebut.
Atap yang ambrol itu berada di bagian tengah ruangan. Dan tiga korban yang menjadi korban semuanya duduk di bangku bagian tengah kelas tersebut. Alahasil, begitu atap ambruk langsung menimpa para siswa yang sedang belajar.
Kepala Sekolah SD Negeri Purwosari 1 Bambang Wiwoho menyampaikan, bangunan sekolah tersebut sudah berdiri sejak tahun 1979 silam. Karena tak pernah ada perbaikan, kayu-kayu di bangunan itu sudah mulai lapuk sehingga mudah runtuh.
“Kondisi bangunan sudah lapuk,” tandasnya.
Menurutnya, setelah kejadian ini pihaknya bakal langsung membongkar plafon atap kelas sebelum kelas digunakan lagi dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuannya, supaya tidak terjadi lagi peristiwa serupa.
Selain itu, pihaknya juga berharap supaya pemerintah segera mengambil kebijakan untuk melakukan renovasi terhadap bangunan sekolah yang sudah lapuk tersebut. Pasalnya, lanjut Bambang Wiwoho, beberapa kelas lain juga atapnya sudah pada lapuk karena termakan usia.
“Harapan kami, pemerintah segera melakukan rehab terhadap gedung sekolah ini supaya tidak sampai peristiwa serupa terulang lagi di kemudian hari,” imbuhnya.