Selasa, 30 September 2025

Konferensi Anak 2012

1,2 Juta Nyawa Anak Menghilang di Jalan

Data dari World Health Organization (WHO) 2011 diketahui fakta setiap tahun ada 1,2 juta nyawa anak hilang di jalan.

Penulis: Agustina Rasyida
zoom-inlihat foto 1,2 Juta Nyawa Anak Menghilang di Jalan
TRIBUN JAKARTA/AGUSTINA N.R
Konferensi Anak 2012 dibuka Senin (5/11/2012), di Gedung Kompas Gramedia Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta.

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Agustina N.R

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Data dari World Health Organization (WHO) 2011 diketahui fakta setiap tahun ada 1,2 juta nyawa anak hilang di jalan. Setengahnya luka berat, dan 40 persen terjadi di negara berkembang.

Hal itu disampaikan Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto saat menghadiri sekaligus membuka Konferensi Anak Indonesia (KAI) 2012, Senin (5/11/2012), di Gedung Kompas Gramedia Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta.

Djoko mengatakan bahwa menjaga keselamatan diri sendiri dann orang lain di jalan adalah hal penting.
"Tidak bisa dibayangkan seperti apa jika keluarga kita yang mengalaminya, betapa beratnya kalau itu terjadi," lanjut Djoko.

Sementara kondisi di Indonesia pun tak jauh berbeda, menurut data dari Kepolisian RI, lebih dari 32 ribu orang per tahun mengalami kecelakaan, satu juta luka serius - ringan. Tahun 2011, 31.185 korban meninggal dunia akibat kecelakaan. Korban berusia 5 - 29 tahun menduduki peringkat pertama dan usia 5 - 14 tahun menduduki peringkat kedua. Data dari Operasi Ketupat 2012, terdapat 3.806 kecelakaan di jalan karena faktor manusia.

Diketahui bahwa kecelakaan di jalan disebabkan tiga faktor, yaitu faktor manusia, kendaraan, serta jalan. Dan manusia merupakan penyebab utama dari kecelakaan.

Djoko menegaskan keselamatan anak di jalan, tidak hanya tugas pemerintah, tetapi juga orangtua dan guru di sekolah. Ketika semua orang di jalan, mereka memiliki hak yang sama, untuk itu harus toleran, sabar dalam menggunakan jalan. Jalan bukan sebagai jatuhnya orang di jalan, tetapi jalan sebagai sarana transportasi yang nyaman dan aman.

"Kami harus mewujudkan keselamatan anak di jalan. Kita sebagai pengemudi harus berpikir mengutamakan keselamatan diri dan orang lain, baik pengguna kendaraan motor atau mobil."

Dalam sambutannya, Djoko Kirmanto juga mengatakan bahwa selama ini Kementerian Pekerjaan Umum sering memerkenalkan insfrastruktur kepada anak-anak sekolah, tentang sanitasi (mengelola sampah, tidak membuang sampah, dan buang air besar sembarangan), masalah tata ruang (taman kota), dan air (mengambil air dengan bijak, jangan membuang air dengan percuma).

"Mereka lebih jos dalam memberikan informasi ke masyarakat. Banyak yang mereka lakukan dalam sosialisasi sanitasi dan air, dan sekarang betambah lagi tentang keselamatan jalan," ujar Djoko.

KAI yang telah diselenggarakan sejak tahun 2001 ini melibatkan 36 anak dari 28 propinsi. KAI yang diprakarsai oleh Majalah Bobo, tahun ini mengangkat tema "Keselamatanku di Jalan". 36 anak ini akan didaulat sebagai pelopor Keselamatan Lalu Lintas dari Korlantas Polri, Duta Keselamatan Jalan di Indonesia selama tiga tahun berdasarkan SK Dirjen Kementerian Perhubungan, dan duta bagi provinsinya, serta duta bagi Indonesia dikancah internasional dalam Global Road Safety Partnership dari PBB.

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved