Sabtu, 13 September 2025

Tukang Servis Ponsel Jual Ginjal untuk Bayar Utang

Lala pun menyayangkan keputusan Tatang yang ingin menjual organ tubuhnya.

zoom-inlihat foto Tukang Servis Ponsel Jual Ginjal untuk Bayar Utang
NET
ILUSTRASI

TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Warga Kampung Sukamukti, Desa Mekargalih, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat heboh, setelah mengetahui Tatang Adita (42) berniat menjual ginjalnya untuk membayar utang.  

Lala Jamilah (50), Ketua RW 3 Kampung Sukamukti, mengaku kaget ketika mengetahui ada warga yang nekat akan menjual ginjal.

"Saya pikir hanya di sinetron yang jual-jual organ tubuh," kata Lala yang mengaku dihubungi Kepala Desa Mekargalih, yang menanyakan kebenaran berita soal Tatang.

Lala yang mengaku masih kerabat Tatang menuturkan, lelaki yang mantan karyawan pabrik tekstil, tidak memiliki pekerjaan tetap. Tatang menjalani hari-harinya dengan bekerja sebagai tukang servis telepon seluler, yang berkeliling dari kampung ke kampung.

"Tatang orangnya tertutup dengan keluarganya. Dia seperti orang yang memiliki beban berat," ungkap Lala.

Lala pun menyayangkan keputusan Tatang yang ingin menjual organ tubuhnya. Apalagi, kata Lala, niat Tatang diungkapkan lewat media massa. Lala yakin masih ada cara lain untuk menyelesaikan persoalan yang dialami Tatang.

"Sementara pihak keluarga belum mengetahui persoalan yang dialami Tatang. Istrinya juga belum tahu. Kalau dia berniat menjual ginjalnya, istrinya pasti tidak akan disetuju," ucapnya.

Nanang Suherman (53), Ketua RT 02 Kampung Sukamukti memaparkan, Tatang keluar dari perusahaan tekstil di Rancaekek pada 2010.

"Setelah itu Tatang buka usaha kecil-kecilan, termasuk jadi tukang servis ponsel. Ia juga pernah ikut usaha sablon milik orang lain," jelas Nanang kepada Tribun, Selasa (6/11/2012) siang.

Nanang pun membenarkan cerita yang menyebutkan Tatang gemar berjudi. Namun, kata Nanang, perilaku Tatang itu sebelum dia keluar dari pabrik tempatnya bekerja.

"Tatang orangnya baik. Kalau pun berjudi, taruhannya tidak besar. Hanya ribuan Rupiah," cetus Nanang.

Sebagai teman Tatang yang menjabat ketua RT, Nanang mengaku karibnya sering ngobrol tentang persoalan hidup yang membelenggunya. Namun, Nanang tidak mengetahui jika Tatang berencana menjual ginjalnya.

"Setiap hari Tatang tak pernah di rumah. Tatang lebih sering di pasar melakukan bisnis kecil. Tapi, dia sudah berubah, tidak suka berjudi seperti dulu," katanya.

Nanang mengaku pernah mengusahakan untuk menjual rumah milik Tatang. Tatang, lanjut Nanang, berniat menjual rumahnya untuk membayar utang-utangnya.

"Uang muka memang sudah diberikan ketika Tatang ingin menjual rumahnya, tapi batal karena rumah itu adalah tanah waris," beber Nanang yang berharap Tatang mengurungkan niat untuk menjual ginjalnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan