Andrew Tewas Digigit Ular Berbisa

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto

TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY - Seorang pria di Sydney, Australia tewas seketika setelah digigit oleh seekor ular paling berbisa di dunia.

Tubuh Andrew Vaughan ditemukan oleh regu pencari, pada pekan lalu setelah ia hilang saat memeriksa jaringan listrik di daerah yang tertutup oleh semak belukar di dekat Yeppoon, 700 kilometer (430 mil) utara Brisbane.

Berdasarkan hasil otopsi menunjukan, bahwa pria berusia 57 tahun itu meninggal akibat gigitan ular taipan. Seperti diungkapkan oleh perusahaan yang memperkerjakannya, Ergon Energi, seperti dilansir oleh Channelnewsasia.com, Kamis (8/11/2012), WIB.

Menurut pihak Ergon, Vaughan terpisah dari rekan sekerjanya di lokasi terpencil, Kamis pekan lalu. Rekannya mulai mencarinya ketika ia tidak menanggapi kontak radio juga telepon.

"Andrew bekerja dengan rekan sekerjanya yang lain dan backhoe Operator membersihkan jalur untuk mendapatkan akses ke tiang listrik agar pekerjaan pemeliharaan dapat dilakukan di lain waktu," kata eksekutif Ergon, Peter Billing.

"Saat ditemukan terdapat gigitan ular di leher Andrew ," lanjutnya.

Peristiwa ini, merupakan kedua kalinya serangan ular Taipan, dalam beberapa bulan terakhir di Australia.

Ular Taipan pedalaman atau "ular sengit" berada di peringkat ular yang paling berbisa di dunia. Diperkirakan setetes bisanya dapat membunuh 100 orang.

Menurut perkiraan resmi, telah terjadi sekitar 3.000 kasus gigitan ular di Australia setiap tahun, 300-500 diantaranya membutuhkan pengobatan anti-racun pengobatan.

Australia merupakan rumah bagi 20 dari 25 ular paling berbisa di dunia, termasuk juga 10 paling berbiasa diantaranya.