Minggu, 17 Agustus 2025

Oknum DPR Minta Jatah

Drajad Wibowo: Dahlan Iskan Ceroboh

Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad Wibowo membela teman partainya,

Penulis: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto Drajad Wibowo: Dahlan Iskan Ceroboh
TRIBUNNEWS.COM/Bian Harnansa
Wakil Ketua Umum DPP PAN Drajat Wibowo (Ketiga dari kanan)

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad Wibowo membela teman partainya, salah seorang anggota Komisi XI DPR M Ichlas El Qudsi yang dituding Menteri BUMN Dahlan Iskan jatah ke PT Merpati Nusantara Airlines (PT MNA)

"Micel seperti yang kita ketahui selama ini, orangnya anteng, ngga neko-neko. Seorang Menteri (Dahlan Iskan) sudah mengirim surat antar lembaga negara, sudah meramaikan di publik, sudah menyebut nama orang yang bisa merusak nama baiknya, ternyata salah total," kata Drajad.

Diberitakan sebelumnya M Ichlas El Qudsi berencana menggugat balik Menteri BUMN Dahlan Iskan atas tuduhan dirinya sebagai peminta jatah ke PT Merpati Nusantara Airlines (PT MNA) sebagaimana laporan ke Badan Kehormatan (BK) DPR.

Sebelum langkah itu dilakukan, Ichlas memberi kesempatan kepada Dahlan dan Direktur Utama PT MNA, Rudy Setyopurnomo, menglarifikasi tuduhan tersebut.

"Saya tunggu klarifikasi dari Pak Dahlan, baru setelah itu saya akan ambil langkah yang perlu saya lakukan. Saya harap Pak Dahlan bisa segera mengklarifikasi," ujar Ichlas kepada Tribunnews.com, Sabtu (10/11/2012).

Klarifikasi ini ditunggu Ichlas mengingat laporan Dahlan ke BK tanpa didukung bukti. Apalagi, Ichlas merasa tidak pernah melakukan pemerasan ataupun meminta jatah terkait pencairan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk PT MNA sebesar Rp 200 miliar.

Menurut Ichlas, Dahlan harus meminta maaf bila klarifikasinya kelak mengakui tidak adanya data dan bukti kuat. "Kalau beliau nanti bilang datanya keliru, beliau harus minta maaf, setelah itu persoalan selesai," pintanya.

Drajad kemudian menegaskan, apa yang diungkapkan Dahlan Iskan terhadap teman satu partainya ini adalah tindakan ceroboh.

"Paling tidak, dalam penyebutan nama Micel. Sungguh ceroboh dan tidak kompeten. Kalau ksatria dan benar-benar orang yang bertaqwa, dia hrs meminta maaf secara gaduh juga, seperti kegaduhan yang sudah ditimbulkan," Drajad menegaskan.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan