Tiap Tahun BPOM Bebaskan 4.500 Kantin SD dari Makanan Berbahaya
BPOM tiap tahun menargetkan 4.500 Sekolah Dasar (SD) di Indonesia bebas dari jajanan yang mengandung bahan berbahaya.

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tiap tahun menargetkan 4.500 Sekolah Dasar (SD) di Indonesia bebas dari jajanan yang mengandung bahan berbahaya.
Menurut Direktur Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan BPOM, Halim Nababan, SD merupakan masa dimana anak rentan akan jajanan berbahaya.
"Kalau anak SD kan sudah dapat uang jajan sendiri, namun dia belum dapat menentukan mana jajanan yang sehat bagi dirinya," kata Halim Nababan di kantornya, Selasa (20/11/2012).
Untuk mengurangi risiko anak-anak SD di Indonesia BPOM memiliki program 'Gerakan Aksi Nasional Pangan Jajanan Anak Sekolah'. Dalam program ini BPOM mengintervensi kantin sekolah di Indonesia untuk bebas jajanan bahan berbahaya. Yaitu dengan penyuluhan terhadap pedagang yang ada di kantin sekolah.
"Selain itu kami juga menyediakan mobil laboratorium yang langsung memeriksa setiap jajanan yang ada di SD. Empat kali dalam setahun mobil itu mendatangi SD di indoensia," ujar Halim Nababan.
Halim mengatakan, keberhasilan Aksi Nasional PJAS memerlukan komitmen dan kontribusi nyata seluruh pemangku kepentingan di pusat maupun daerah. "Hingga tahun 2014 kami targetkan 18.000 SD bebas jajanan dengan bahan makanan berbahaya," ujar Halim. (*)
BACA JUGA:
- Kementerian Perindustrian Gelar Simposium Internasional
- Peternak Ayam Rugi Rp 4.000 Per Kg
- Citilink Buka Rute Jakarta-Padang