Rabu, 27 Agustus 2025

Diterjang Banjir , Ratusan KK Warga Madiun Tak Tidur

"Kalau ada banjir seperti ini, kami tetap terjaga. Takut air banjir semakin meninggi dan merusak bendungan darurat yang saya buat ini," terangnya

zoom-inlihat foto Diterjang Banjir , Ratusan KK Warga Madiun Tak Tidur
surya/sudarmawan
MENDATA KORBAN - Sejumlah petugas Taruna Siaga Bencana (Tagana) menyusuri banjir mendata sejumlah rumah warga yang tergenang banjir perdana di Desa Tempursari, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Rabu (12/12) malam.

Laporan dari Sudarmawan wartawan Surya

TRIBUNNEWS.COM,MADIUN - Ratusan Kepala Keluarga (KK) warga Desa Tempursari, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun terjaga hampir semalam suntuk, Rabu (12/12/2012) malam.
Ini menyusul banjir kiriman dari lereng Gunung Wilis yang sudah menjadi langganan saat musim hujan tiba, mulai membanjiri sejumlah ruas jalan di perkampungan itu sejak pukul 20.00 WIB.

Selain disebabkan air kiriman, banjir juga disebabkan karena tanggul di Sungai Kali Piring, Kelurahan Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun belum dibuka untuk melancarkan air banjir kiriman itu.

Banjir perdana dengan ketinggian antara 0,5 sampai 1 meter itu membuat warga yang menjadi langganan banjir ini sibuk menyelamatkan rumahnya agar tidak tergenang banjir.

Sebagian warga yang sudah terlelap dalam tidurnya dan sebagian menonton televisi di dalam rumah terpaksa keluar rumah untuk membuat tanggul menggunakan kayu lebar dicampur lumpur di depan pintu masuk rumah mereka masing-masing agar air banjir tak masuk dengan deras ke rumah.

Selain itu, sebagian warga yang rumah dan halamannya terendam air banjir menggunakan pompa diesel untuk menyedot air dan dibuang ke jalan raya. Sedangkan sebagian warga lainnya menyelamatkan harta bendanya untuk ditaruh di tempat yang lebih tinggi di dalam rumahnya.

Salah seorang korban banjir, Kerto (67) mengatakan jika setiap hujan deras pihaknya sudah menyiapkan kayu lebar dan lumpur untuk menutup jalan masuk ke rumahnnya agarnya air banjir tidak masuk ke dalam rumah.

Menurutnya, awalnya sejak hujan sore hari dia sudah tertidur, namun karena mendengarkan kentongan banjir, dirinya langsung terbangun dan membuat bendungan agar air banjir tidak masuk ke dalam rumahnya.

"Kalau ada banjir seperti ini, kami tetap terjaga. Takut air banjir semakin meninggi dan merusak bendungan darurat yang saya buat ini," terangnya kepada Surya, Rabu (12/12/2012) malam.

Hal senada disampaikan, Ny Sutini (45). Menurutnya, sejak mengikuti pengajian usai Salat Isya' air banjir belum ada. Akan tetapi, setelah mengikuti pengajian rutin air di jalan kampungnya sudah mencapai setinggi paha orang dewasa.

"Terpaksa pengajiannya dipercepat agar bisa segera pulang ke rumah dan menyelamatkan barang serta membendung agar air tak masuk ke rumah. Kami tetap membuat bendungan meski, rumah warga kampung kami rata-rata setinggi 0,5 sampai 1 meter dari landasan jalan beraspal ini. Kami khawatir banjir terus meninggi dan masuk rumah kami," tegasnya.

Saat air banjir terus meninggi, sekitar 10 anggota petugas Taruna Siaga Bencana (Tagana) langsung datang ke lokasi menggunakan motor.

Namun, mereka memarkir motornya di tempat yang aman dan selanjutnya berjalan kaki menyusuri perkampungan yang terendam banjir itu.

Mereka langsung mendata rumah warga yang tergenang banjir dan mendata rumah yang menggunakan diesel untuk menyedot dan mengeluarkan air banjir.

Sedangkan tak lama berselang, mobil Ranger BPBD Pemkab Madiun juga datang ke lokasi banjir bersama sejumlah petugas di dalamnya. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Ahmad Nuryanto yang dikonfirmasi melalui ponselnya menegaskan jika untuk jumlah rumah yang terendam banjir masih dalam pendataan. Pasalnya, dirinya menunggu laporan dari stafnya yang turun ke lokasi banjir semalam.

"Saya masih di Jakarta, untuk data rumah warga yang terendam banjir masih menunggu laporan petugas kami yang turun ke lapangan," tandasnya.

Sumber: Surya
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan