Rabu, 27 Agustus 2025

Aksi Demonstrasi di Pati

Jika Sudewo Jadi Tersangka, Demo Warga Pati di KPK September Mendatang Dibatalkan

Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) akan batalkan demo di Gedung KPK, September 2025 mendatang apabila status Sudewo jadi tersangka

|
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
BUPATI PATI DIPERIKSA - Bupati Pati Sudewo tiba untuk menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (27/8/2025). KPK memeriksa Bupati Pati Sudewo sebagai saksi terkait kasus suap proyek pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta di Direktorat Jenderal Kereta Api (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Bupati Pati Sudewo penuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta Selatan, hari ini Rabu (27/8/2025).

Sudewo yang baru dilantik jadi Bupati Pati pada Februari 2025 tersebut terseret dalam kasus dugaan suap pembangunan jalur kereta api di DJKA Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Rumahnya pada November 2023 lalu sempat digeledah kala ia menjabat sebagai DPR RI setelah namanya disebut oleh Putu Sumarjaya sebagai Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Bagian Tengah dan Bernard Hasibuan yang menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di BTP Jawa Bagian Tengah.

Bernard Hasibuan mengaku menyerahkan uang Rp500 juta ke Sudewo melalui stafnya.

Uang tunai senilai Rp3 miliar pun disita, termasuk uang asing dari penggeledahan rumah Sudewo.

Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) sebelumnya sempat menyatakan akan menggelar demo di depan Gedung KPK pada awal September 2025 sebagai desakan untuk segera menetapkan Sudewo sebagai tersangka.

Namun, apabila Sudewo sudah ditetapkan sebagai tersangka, maka aksi unjuk rasa tersebut dibatalkan.

Demikian yang disampaikan oleh Koordinator AMPB, Sipriyono alias Botok.

"Kalau Pak Sudewo ditetapkan sebagai tersangka lebih dulu, kami tidak jadi demo," jelas dia, Selasa malam (26/8/2025).

Sementara hasil donasi warga pati akan disumbangkan kepada anak yatim.

"Nanti uang donasi masyarakat yang kami kumpulkan sejak 19 Agustus kami alihkan untuk santunan anak yatim,"  ujar Botok.

Baca juga: Sudewo Penuhi Panggilan KPK, Bupati Pati Diduga Terlibat dalam Banyak Proyek DJKA

Kepada TribunJateng.com, Botok mengatakan pihaknya akan berangkat menuju Jakarta pada 31 Agustus.

"Kami sudah rapat, aksi di Gedung KPK yang semula kami rencanakan 2-3 September, kami majukan menjadi 1 September. Kami berangkat tanggal 31 Agustus siang, hari Minggu. Sampai Jakarta 1 September, langsung aksi, setelah orasi kami pulang," jelas Botok.

Ia menuturkan, ada 500 orang yang akan berangkat dari Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Selain itu, warga Pati yang merantau di Jakarta juga direncanakan akan ikut sebanyak 800 orang.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan