Ribuan Pedagang Daging Sapi Bangkrut
Meski Pemerintah Provinsi Jabar menjamin pasokan sapi kembali normal, namun DPD Forum Silaturahmi Bandar dan Pedagang
Editor:
Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Meski Pemerintah Provinsi Jabar menjamin pasokan sapi kembali normal, namun DPD Forum Silaturahmi Bandar dan Pedagang Sapi Potong Indonesia Jabar mengatakan kelangkaan sapi potong masih terjadi di Jabar.
Menurut Ketua DPD Forum Silaturahmi Bandar dan Pedagang Sapi Potong Indonesia Jabar, Yayat Sumirat, akibat terjadi kelangkaan sapi potong, pedagang daging sapi di seluruh wilayah Jabar terancam bangkrut.
"Ribuan pedagang daging sapi di Jabar mengalami kebangrutan," kata Yayat setelah menghadiri pertemuan anatar pedagang daging sapi dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag) Jabar dan Dinas Peternakan Jabar di Kantor Dinas Indag Jabar, akhir pekan lalu.
Yayat mengatakan di Jabar terdapat sekitar 10 ribu orang lebih pedagang daging sapi. Namun kata Yayat, akibat makin minimnya ketersediaan sapi potong, sekitar 50 persen atau sekitar 5 ribu pedagang daging sapi di Jabar gulung tikar.
Yayat menilai kelangkaan sapi di Jabar sebagai sesuatu yang ganjil. Pasalnya berdasarkan penelusuran Dinas Peternakan Jabar, ujar Yayat, distribusi dan pemasokan sapi potong dari Jawa Tengah dan Jawa Timur masih lancar.
"Faktanya sapi potongnya tidak ada. Ke mana sapi-sapi itu. Di rumah potong hewan pun sapi-sapi itu tidak ada," katanya.
Yayat menduga kelangkaan sapi potong di Jabar akibat ulah spekulan. Perkiraannya, kata Yayat, banyak kalangan yang semula tidak menggeluti bisnis sapi potong, tiba-tiba beralih pada bisnis tersebut.
Yayat berharap ada langkah kongkret yang dilakukan pemerintah guna menyikapi sekaligus mengakhiri kelangkaan sapi potong di Jabar. Yayat bahkan mendukung langkah pemerintah untuk mengatasi kelangkaan sapi potong dengan mendatangkan sapi potong dari luar negeri.
"Apalagi pada momen-momen tertentu, seperti Natal dan Tahun Baru, permintaan dan kebutuhan daging sapi akan mengalami kenaikan," ujarnya. (Tribun Jabar/Erwin)
Baca juga: