Jumat, 22 Agustus 2025

Cybercrime

63 Persen Laptop dengan Windows Bajakan Terinfeksi Malware!

Microsoft mengumumkan riset: 63 persen DVD perangkat lunak palsu dan komputer dengan copy illegal Windows terinfeksi malware berbahaya!

Penulis: Daniel Ngantung
zoom-inlihat foto 63 Persen Laptop dengan Windows Bajakan Terinfeksi Malware!
NET
Malware

Laporan Wartawan Tribun Jakarta,
Daniel Ngantung

TRIBUNNEWS.COM
Microsoft mengumumkan hasil riset sementara yang mengungkap 63% DVD perangkat lunak palsu dan komputer dengan copy illegal Windows terinfeksi malware berbahaya.

Riset ini dilakukan oleh Microsoft's Security Forensics di lima negara ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam.

Sebagai objek penelitian, para peneliti menggunakan 118 objek yang terdiri dari 66 DVD software bajakan dan 52 pc dan laptop baru dengan Windows bajakan (counterfeit).

Setelah diteliti, 74% dari DVD software itu terbukti terjangkit  malware. Sementara Malware juga menjangkit 48%  komputer dan laptop dengan counterfeit.

Jumlah malware yang terdeteksi pun cukup fantastis yakni sekitar 1.990.

"Malware tersebut tentu saja sangat berbahaya untuk komputer dan sangat merugikan penggunanya. Data pribadi bisa lenyap dan dicuri. Ini sama halnya dengan cybercrime," ujar Reza Topobroto, Director Legal Affairs Mircosoft Indonesia pada jumpa pers di Hotel Four Season, Jakarta,  Kamis (20/12/2012).

Reza menjelaskan beberapa jenis malware yang ditemukan adalah virus, worms, trojans dan bots. Jenis trojans pun terbagi lagi menjadi tiga jenis yakni spyware, rogue security software, dan PWS (Password Stealer).

"Spyware bisa menyedot data penting, termasuk informasi pribadi seperti kebiasaan berselancar di internet. Ini ditandai dengan munculnya jejak aktivitas yang tak pernah kita lakukan  di sosial media. Selain itu, transaksi perbankan juga bisa terganggu," paparnya.   

Reza menegaskan ini adalah hasil riset sementara.

"Ini semacam sneak preview karena riset masih tetap berlangsung. Hasilnya akan dirilis di kuartal pertama 2013 dan lebih mendetail. Di situ, kita bisa tahu merek komputer apa hingga jenis malware apa yang sering muncul di negara tertentu," katanya.

Baca Artikel Menarik Sebelumnya

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan