Asyiknya Nonton Layar Tancap di Tepi Kali Cikapundung
Hujan yang mengguyur Bandung sejak siang tidak menyurutkan antusiasme warga Bandung untuk menyaksikan
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Hujan yang mengguyur Bandung sejak siang tidak menyurutkan antusiasme warga Bandung untuk menyaksikan "layar tancap" ala "Cikapundung River Cinema" sebagai helatan terakhir "Helarfest 2012" di Cikapundung Timur Plaza, Sabtu (22/12/2012) malam.
Makin malam, jumlah pengunjung makin banyak. Layar tancap yang lama hilang dari peredaran ini memang menarik bagi sebagian orang. "Meski hujan, sejak siang tadi antusiasme warga sekitar cukup bagus. Kami masih berharap juga cuaca lebih baik agar menontonnya bisa lebih enak," ujar Yanuar Pratama Firdaus, Ketua Panitia Cikapundung River Cinema, saat ditemui di sela kegiatan, kemarin petang.
Menghadapi keadaan seperti ini, panitia sebelumnya sudah melakukan antisipasi. "Kami membuat tenda yang cukup besar untuk tenant-tenant. Biasanya kan kami membuat tenda kecil. Kali ini untuk antisipasi kami membuat yang lebih besar," tutur Yanuar.
Dalam balutan jas hujan berwarna merah jambu, para penonton tetap setia menunggu film-film pendek karya sineas-sineas muda itu diputar. Sebuah layar sebesar 12x8 meter sengaja disiapkan panitia kegiatan untuk digunakan sebagai sarana pemutaran film. Layar lebar ini dipasang tepat di sisi Sungai Cikapundung di area Cikapundung Timur Plaza. Hal ini memang sengaja dilakukan karena untuk mengekspos ruang publik di sisi sungai Cikapundung.
Areal di sisi sungai yang biasa dijadikan tempat berkumpulnya loper koran pada pagi hari dan menjadi tempat parkir siangnya itu disulap menjadi ruang publik untuk berbagai kegiatan. Acara yang berlangsung sejak siang hingga malam hari diisi dengan berbagai kegiatan. Selain layar tancap, ada juga hiburan musik, performing art, dan workshop fotografi.
"Konsepnya music by day, movie by night. Jadi siangnya musik dan art performance. Malamnya penutupan Helarfest 2012 dan pemutaran film. Di sela pemutaran film juga ada pop corn time," kata Yanuar.
Sebanyak 20 judul film pendek ditayangkan pada helatan pamungkas itu. Kedua puluh film yang berdurasi 15-20 menit itu terdiri dari berbagai genre, mulai dari dokumenter, drama, komedi, horor, hingga cinta-cintaan.
Tidak hanya menonton pertunjukan dan film, para pengunjung pun bisa jajan-jajan di stan kuliner yang ada. Ada delapan stan kuliner dan sembilan stan art market berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Baca juga: