Selasa, 23 September 2025

Pemilu 2014

Internal Partai Islam Tidak Solid Terima Caleg Atau Pengurus Non Muslim

Internal partai-partai Islam terjadi ketidaksolidan dalam menerima atau tidak kehadiran caleg atau pengurus baru non muslim.

zoom-inlihat foto Internal Partai Islam Tidak Solid Terima Caleg Atau Pengurus Non Muslim
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
PKS dan Fauzi Bowo.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Partai-partai Islam dinilai sedang mengalami kegalauan. Hal itu diungkapkan pengamat politik Burhanudin Muhtadi saat diskusi media online, Jakarta, Senin (24/12/2012).

"Sampai sekarang kegalauan terjadi di internal PKS. Di internal tidak cukup solid bagaimana non muslim bisa jadi pengurus atau caleg," kata Burhanudin.

Partai yang berbasis Islam di parlemen yakni PPP, PKB, PKS dan PAN. Menurut Burhanudin, kegalauan itu dilihat bagaimana PKS menilai isu keislaman apakah berpengaruh terhadap penambahan suara mereka.

"PPP membuktikan suara mereka turun terus-menerus, jangan-jangan persoalannya bukan Islam-non Islam. Jangan-jangan masalahnya partai Islam gagal sambut isu penting masyarakat, seperti ekonomi dan korupsi," katanya.

Partai Islam, kata Burhanudin juga melihat hingga kini mereka hanya sebagai pengikut kepada pemerintah yang berkuasa. "Mereka (partai Islam) tidak jadi trendsetter atau leader dalam perpolitikan nasional," ujarnya.

Akses media, kata Burhanudin, juga dikuasai oleh partai nasionalis. Bila tidak ada ada batasan soal iklan politik, Ia menilai Partai Islam akan kalah bersaing dengan partai nasionalis.

"Kalau tidak dibatasi partai islam rugi. Partai islam harus mantapkan dukungan internal dari basis masing-masing.  Isu yang diangkat jangan yang keagamaan simbolik, karena ceruk pasarnya makin kecil isu itu. Yang dibutuhkan isu teknis terkait hajat hidup masyarakat," imbuhnya.

Sementara, Ketua Departemen Advokasi Buruh Petani Nelayan PKS, Indra mengakui bila ada kader partai yang non-muslim. Ia mencontohkan hal itu terjadi di Papua. Namun hal itu bukanlah menunjukkan suatu kegalauan.

"Di Papua engga mungkin orang Islam, ada perlakuan khusus. Bila komunitasnya non muslim maka pemimpinnya non muslim. Meskipun di Papua juga ada komunitas muslim kita akan ajukan kader muslim," tuturnya.

Baca Artikel Menarik Lainnya

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan