Kecelakaan Kereta Api Paling Banyak Disebabkan Kereta Anjlok
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan sejak 2007 - 2012 telah melakukan investigasi

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan sejak 2007 - 2012 telah melakukan investigasi 44 kasus kecelakaan. Dari 44 kasus yang diinvestigasi KNKT paling banyak penyebabnya karena anjloknya kereta.
"Kereta anjlok merupakan persentase paling besar penyebab kecelakaan, yakni sebesar 64 persen," kata Tatang Kurniadi, Ketua KNKT, di Kantornya, Jumat (28/12/2012).
Kecelakaan tersebut telah mengakibatkan 73 orang meninggal dunia. Sedangkan sebanyak 560 orang mengalami luka-luka.
Atas kejadian tersebut, KNKT telah mengeluarkan rekomendasi bagi instansi terkait. Ada 187 rekomendasi yang dibuat KNKT. 135 rekomendasi diberikan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Daerah Operasional (Daop) I merupakan yang paling banyak terjadi kecelakaan. "Ada 10 kecelakaan di Daop I," ujar Tatang.
Selain karena anjloknya rel, investigasi KNKT menyatakan kecelakaan juga disebabkan oleh sarana dan prasarana pendukung. Kecelakaan disebabkan oleh sarana yaitu as patah, ataupun pengereman tidak berfungsi.
"Sedangkan untuk prasarana disebabkan karena rel yang telah aus," kata Tatang.
Baca juga:
- KNPI Apresiasi Pesan Natal Presiden SBY
- Soesatyo Bilang, Wow Ternyata Kemenkeu Lebih Bengal!
- Kemenkes: Syuting di Rumah Sakit Dibolehkan
- Ayahanda Ayu: Anak Saya Meninggal karena Penyakit, Bukan Syuting
- RSBA Harapan Kita Tidak Memungut Biaya dari