Talud Kali Buntung Yogyakarta Jebol
jebol ketika hujan deras yang mengguyur Yogyakarta, Minggu (30/12).
Editor:
Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,YOGYAKARTA-- - Talud Kali Buntung sepanjang lebih kurang sepuluh meter jebol ketika hujan deras yang mengguyur Yogyakarta, Minggu (30/12).
Akibatnya, satu rumah milik Esdi Indariyanto (56) yang berbatasan langsung dengan kali pun terancam ambrol karena tak lagi terlindungi dengan talud.Setelah talud tersebut jebol, praktis hanya menyisakan tanah selebar 1,5 meter dengan pondasi rumah yang berada di wilayah RT 10 RW 04 Blunyahrejo, Karangwaru, Tegalrejo, Yogyakarta.
Lantaran posisi rumah yang lebih tinggi daripada kali, sehingga aliran air yang deras dari Kali Buntung menghantam sebagian pondasi rumah milik Esdi.
"Kejadiannya sebelum Ashar tadi, air sangat deras membuat talud jebol bertahap antara empat sampai lima kali. Setiap sepuluh menitan talud runtuh sedikit demi sedikit," kata Sarmini (50) yang merupakan istri Esdi, saat ditemui di kediamannya.
Dapur rumah tersebut yang berada di lantai bawah dan berbatasan langsung dengan kali, membuat air sempat masuk dengan ketinggian sekitar satu meter. Namun, yang menjadi kekhawatiran terbesar adalah potensi robohnya rumah karena aliran air kali yang melintas langsung pada bagian pondasi tanpa perlindungan talud.
Demi mengantisipasi kejadian tak diinginkan, Sarmini malam ini berencana akan mengosongkan rumah dan mengungsi di kediaman sang kakak. "Lebih baik saya mengungsi dulu di sebelah (rumah kakak). Sambil menunggu suami yang sedang ada pekerjaan di luar kota," katanya.
Koordinator Lapangan Komunitas Warutama, Bintang Subiantoro, yang berada di lokasi memastikan pengosongan rumah Esdi. Kemudian akan menunggu koordinasi lebih lanjut antara pihak Kelurahan Tegalrejo dan Pusat Pengendalian dan Operasional (Pusdalops) Kota Yogyakarta.
"Dalam kondisi normal, kedalaman kali buntung di kisaran 60-80 centimeter. Tapi karena hujan tadi, water level sudah menunjukkan di angka 180 centimeter. Kami masih menunggu arahan Pak Lurah Karangwaru (Suhardi), apakah akan mengerahkan masyarakat bergotong royong malam ini juga," tandas Bintang.
Ambrolnya talud ini merupakan yang ke dua kalinya, setelah tiga tahun lalu terjadi hal serupa yang menyebabkan satu orang warga hanyut dan meninggal dunia. "Talud ini umurnya baru sekitar dua tahun lebih. Dibangun setelah sebelumnya juga jebol sekitar tiga tahun lalu," tutur Ketua RW 04 Karangwaru, Imam Munajad.