Erupsi Gunung Semeru
Gunung Semeru Meletus, Kemensos Buka Pengungsian dan Dapur Umum untuk Warga
Kementerian Sosial dan para relawan bergerak mengevakuasi warga terdampak erupsi Semeru ke titik pengungsian dan menyediakan layanan penyelamatan.
Ringkasan Berita:
- Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang meletus dan meluncurkan awan panas.
- Kementerian Sosial membuka tempat pengungsian dan dapur umum untuk korban terdampak erupsi.
- Potensi awan panas, lahar, dan guguran lava masih tinggi sehingga kewaspadaan penuh sangat diperlukan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami erupsi pada Rabu, 19 November 2025, pukul 16.00 WIB.
Erupsi dengan kolom abu setinggi kurang lebih 2.000 meter dari puncak ini disertai awan panas yang meluncur hingga 7 kilometer, sementara warna abu pekat teramati condong ke arah utara dan barat laut.
Kementerian Sosial dan para relawan bergerak mengevakuasi warga ke titik pengungsian, menyediakan layanan penyelamatan, serta memastikan kebutuhan pokok terpenuhi.
"Kementerian Sosial memastikan seluruh warga terdampak erupsi Gunung Semeru mendapatkan perlindungan terbaik, tempat yang aman, dan pemenuhan kebutuhan dasar tanpa jeda," kata Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam keterangan tertulis, Rabu (19/11/2025).
Dapur umum lapangan didirikan di Balai Desa Sumberurip dan Kecamatan Candipuro, Lumajang, dengan kapasitas produksi 1.300 makanan per hari, disalurkan dua kali sehari untuk seluruh pengungsi.
Kemensos mengirimkan berbagai bantuan logistik dari Gudang Induk Bekasi berupa selimut, tenda keluarga, tenda serbaguna, kasur, tenda gulung, family kit, kidware, serta 1.000 paket makanan siap saji dan 480 paket makanan anak.
Total nilai bantuan yang disalurkan mencapai Rp463.458.400.
Hingga saat ini warga masih bertahan di lokasi pengungsian untuk mendapatkan layanan dasar, sementara proses pendataan dampak dan penanganan korban terus dilakukan.
Petugas dari Direktorat PSKBA, Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Dinas Sosial Kabupaten Lumajang, BPBD, TNI-Polri, kecamatan, desa, Tagana, dan KSB secara terpadu terus melakukan penyelamatan, pertolongan, serta pengamanan wilayah terdampak erupsi.
“Sejak laporan pertama masuk, seluruh kekuatan Kemensos, Tagana, KSB, dapur umum, dan logistik telah kami gerakkan untuk membantu warga,” ujarnya.
Dengan status Semeru yang saat ini berada pada Level II (Waspada), pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga 8 kilometer dari puncak serta menghindari radius 2,5 kilometer dari kawah.
Baca juga: Foto-foto Erupsi Gunung Semeru, Status Naik ke Level IV Awas
Potensi awan panas, lahar, dan guguran lava masih tinggi sehingga kewaspadaan penuh sangat diperlukan, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
Sebanyak 765 jiwa dilaporkan terdampak dan memilih mengungsi ke delapan titik lokasi aman yang tersebar di Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo.
Mereka terdiri atas kelompok dewasa, anak-anak, balita, lansia, ibu hamil hingga bayi.
Petugas gabungan masih melakukan pendataan lanjutan tentang kemungkinan adanya korban luka maupun korban meninggal dunia.
Pada saat yang sama, asesmen cepat dilakukan untuk mengetahui kondisi lapangan dan kebutuhan paling mendesak yang harus segera dipenuhi.
Erupsi Gunung Semeru
| Bandara Abdulrachman Saleh Malang Kembali Dibuka Pasca Erupsi Semeru |
|---|
| Gunung Semeru Erupsi, Bandara Abdulrachman Saleh Ditutup Sementara |
|---|
| Gunung Semeru Berstatus Siaga, Hari Ini Sudah 21 Kali Erupsi dan 2 Kali Gempa Tektonik |
|---|
| Sri Sultan Yakin Erupsi Merapi Kali Ini Tidak Akan Sebesar di 2010 |
|---|
| Selain Merapi, Semeru juga Berstatus Siaga, Warga Diimbau Menjauh 5 Km dari Kawah atau Puncak Gunung |
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/GUNUNG-SEMERU-ERUPSI-3.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.