Gapura SD di Siantar Tertimpa Pohon Tanjung
Pohon Tanjung berukuran besar di Jalan Jawa Kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar tumbang menimpa gapura Sekolah

Laporan Wartawan Tribun Medan, Adol Frian Rumaijuk
TRIBUNNEWS.COM, PEMATANGSIANTAR - Pohon Tanjung berukuran besar di Jalan Jawa Kelurahan Bantan, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar tumbang menimpa gapura Sekolah Dasar Yayasan Perguruan Keluarga, Jumat (4/1/2013). Tumbangnya pohon akibat lamanya galian badan jalan untuk proyek penggantian pipa PDAM oleh Dinas Tarukim Kota Pematangsiantar.
Tumbangnya pohon ini mengakibatkan jalan tersebut ditutup di kedua ujungnya. Sehingga pengguna jalan tidak bisa melintas di daerah ini. Sementara tumbangnya pohon menurut warga sekitar terjadi pada pukul 12.00 WIB. Hanya saja, hingga pukul 16.00 WIB tak kunjung dikerjakan.
Warga sekitar resah dengan kondisi ujung pohon yang menimpa gapura dan menggantung di kabel listrik milik PLN bertegangan tinggi. Jika tidak segera ditangani, dan suasana hujan akan mengakibatkan kondisi semakin buruk.
Seperti disampaikan Arsyad Siregar yang ditemui Tribun Medan (Tribunnews Network) di lokasi kejadian, pihaknya sangat menyesalkan pekerjaan proyek galian pipa yang dibiarkan berlarut-larut.
"Kenapa dibiarkan berlarut-larut seperti ini? Kan jadinya masalah," ujarnya.
Sementara itu, pekerjaan proyek tahun 2012 ini tidak seharusnya melewati batas waktu tahun anggaran. Untuk itu, apakah pekerjaan ini telah dikenakan pinalti atau tidak juga tidak diketahui. Sebab, PPK Dinas Tarukim yang menangani proyek ini Nando Situngkir tidak menjawab telepon wartawan.
Proyek ini, satu diantara beberapa proyek yang dinyatakan terlambat pengerjaannya. Sehingga perlu dilakukan perhatian khusus, sebab banyak pekerjaan yang dilakukan asal-asalan.
"Untung saja tidak masuk sekolah, kalau pas masuk sekolah jam nya menjemput siswa," ujarnya.
Dia berharap pemerintah agar lebih berhati-hati dalam merencanakan pekerjaan. Sehingga tidak membiarkan galian lubang berlama-lama terbuka seperti yang terjadi saat ini.
Diduga galian telah selesai sejak akhir tahun 2012 lalu. Sangat disayangkan karena akhirnya mengakibatkan kerugian lainnya.