Ditodong Senjata Api dan Diikat Kabel
Kawanan rampok beraksi dan menyikat uang tunai Rp 200 juta, perhiasan emas, dan sebuah truk, Senin (14/1/2013) sekitar pukul 03.00.
* Rampok Kuras Harta Bandar Padi
TRIBUNNEWS.COM SUMEDANG, - Kawanan rampok beraksi dan menyikat uang tunai Rp 200 juta, perhiasan emas, dan sebuah truk, Senin (14/1/2013) sekitar pukul 03.00. Rampok yang diperkirakan lima orang itu berhasil melumpuhkan penghuni rumah dan mengikatnya dengan kabel listrik dan menutup mata korban dengan lakban.
Setelah berhasil melumpuhkan lima orang penghuni rumah dan mengancamnya, para pelaku ini memereteli perhiasan emas. "Uang tunai Rp 200 juta dan 75 gram perhiasan emas berhasil dicuri," kata Kaurbinops (KBO) Reskrim Polres Sumedang Iptu Pandu Winata di Mapolres Sumedang, kemarin.
Perampokan itu terjadi di rumah H Otong Nana (41), di kaki Gunung Tampomas, Kampung Cikeresek, Desa Sekarwangi, Kecamatan Buahdua. Kepada polisi, bandar padi itu mengatakan, para pelaku memakai tutup wajah dan ada yang membawa senjata api.
"Kami tak bisa berbuat apa-apa karena diancam. Para perampok itu bercakap-cakap dengan menggunakan bahasa Indonesia dan Sunda," katanya kepada polisi.
Para pelaku perempokan ini masuk dengan cara membongkar jendela belakang dan masuk ke tengah rumah. Di dalam rumah itu, para pelaku langsung melumpuhkan para penghuninya yang berjumlah lima orang, termasuk istri korban, Ida (38), dan anaknya serta dua orang tamunya.
Di bawah ancaman, korban menunjukkan letak penyimpanan STNK dan BPKB truk Colt Diesel warna kuning keluaran tahun 2011. "Saya tidak ingat nopol truk itu, hanya saja berpelat B dan atas nama Sulastri asal Jakarta," kata Otong kepada polisi.
Ia mengaku hanya ingat di badan truk warna kuning itu ada tulisan Sri Barokah. "Korban tak ingat nopol truk dan hanya menyebutkan di karesorinya ada tulisan Sri Barokah," kata polisi.
Anggota Reskrim Polres Sumedang dan Polsek Buahdua langsung menyelidiki kasus perampokan pertama di awal tahun 2013 itu. "Masih banyak yang harus didalami setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara," kata Pandu Winata.
Korban dikenal sebagai bandar padi dan memiliki usaha lainnya di bidang pertanian. Kerugian akibat perampokan itu ditaksir mencapai Rp 500 juta.
Menurut catatan Tribun, di tahun 2012 beberapa aksi perampokan terjadi di wilayah hukum Sumedang. Sebagian pelaku bisa diringkus, tapi sebagian besar lagi masih belum terungkap. Seperti yang terjadi di Kampung Genteng, Desa Gunungmanik, Kecamatan Tanjungsari 18 Desember lalu. Seorang perampok, Atep Riki Supardi, mencuri di rumah anggota polisi. Karena tepergok, sempat terjadi perkelahian dan akhirnya pelaku ambruk diterjang timah panas milik anggota polisi dari Polda Jabar itu.
Perampokan gudang makanan ringan milik PT Sinar Niaga Sejahtera (SNS) di dekat perempatan Barak, Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, terjadi 13 September 2012. Perampok yang berjumlah enam orang menodong dan mengikat petugas jaga sambil meminta menunjukkan tempat brankas. Merka berhasil menyikat uang sekitar Rp 46 juta.
Perampokan juga terjadi 31 Agustus 2012. Petugas keamanan yang sedang piket malam di kantor Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) Jawa dan Madura di Jalan Raya Tanjungsari, di Babakan Sukasari 2/1, Desa Kutamandiri, Tanjungsari, tak bisa melawan. (std)
Baca Juga :
- Asyik Selingkuh Digerebek Warga 1 menit lalu
- Perempuan Berburu Akik, untuk Apa? 11 menit lalu