Jasad Pemuda Sakit Kanker Ditemukan di Sumur Warga
Tukini (50),langsung berlari menjauh dari sumur usai melihat sebuah kaki
Editor:
Budi Prasetyo
* Tukini Lihat Kaki Saat Menimba
Laporan Wrtawan Tribun Jogja / Obed Doni Ardiyanto
TRIBUNNEWS.COM KLATEN, – Tukini (50), warga Dukuh Ngangkruk, Desa Tawangsari, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, langsung berlari menjauh dari sumur usai melihat sebuah kaki, sekitar pukul 06.00, Sabtu (26/1/2013). Wanita yang hendak menimba air itu langsung berteriak-teriak ke warga. “Saya minta tolong pada warga karena panik,” ucapnya, di Klaten, Sabtu (26/1/2013)
Jasad Agus Basuki (23), warga Dukuh Ngangkruk, Desa Katekan, Kecamatan Gantiwarno yang sedang sakit kanker abdomen (perut) ditemukan di dalam sumur milik tetangga, Sabtu (26/1/2013). Sumur yang berjarak sekitar 20 meter dari rumahnya itu ternyata digunakan oleh enam keluarga. Tukini yang rumahnya paling dekat dengan sumur itu sempat curiga dengan kondisi sumur itu.
“Kemarin sore, Jumat (25/1/2013), cucu saya bilang saat menimba air terasa berat dari biasanya. Saya juga saat mengamati airnya sedikit berbuih. Hanya saat fajar tadi, belum sempat menarik tali timba ke atas, saya menengok melihat kaki korban. Dari enam keluarga, hanya dua, termasuk saya yang hanya menimba sedangkan yang lainnya ada pompa air,” jelasnya.
Warga yang mendapatkan laporan dari Tukini tersebut langsung memastikan ke lokasi, dan ternyata memang ada sesosok mayat. Kemudian warga menghubungi Tim SAR Klaten dan Polsek Gantiwarno yang kemudian dilanjutkan ke Unit Identifikasi Polres Klaten. Para petugas yang mendapatkan imformasi tersebut seluruhnya datang ke lokasi.
Sekitar pukul 08.15,EIB Tim SAR Klaten mengevakuasi korban di dalam sumur dengan kedalaman sekitar 15 meter dengan tinggi permukaan air hingga mutu sumur sekitar lima meter itu. Sekitar 20 menit jasad korban berhasil dinaikan. Kulit air korban sudah mengelupas dan bagian bekas operasi kanker terbuka.
“Korban dalam posisi tertelungkup. Tubuhnya sudah membengkak juga. Tidak ada kesulitan saat mengevakuasi. Pasalnya, jasad korban sudah memasuki masa apung, dan kemungkinan tertarik oleh timba,” ucap petugas SAR Klaten, Ryan Hilal Ramadan, yang masuk ke dalam sumur itu.
Sementara itu, Polsek Gantiwarno menegaskan jika putra bungsu dari Asih Purwocahyono (57) tersebut murni melakukan bunuh diri. Dari hasil pemeriksaan petugas Puskesmas setempat, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban yang diperkirakan sudah meninggal selama tiga hari itu.
“Selain itu, menurut dokter dari Puskesmas, sumur tersebut diminta untuk tidak digunakan terlebih dulu. Karena kemungkinan masih ada bakterinya. Sumur perlu dikuras, kemudian kalau sudah ada airnya lagi diberi kaporit, berulang kali. Untuk lebih meyakinkan lagi sebelum digunakan sampel air diperiksakan ke laboratorium dinkes terlebih dulu,” jelas Kapolsek Gantiwarno, AKP Kanang Asianto. (oda)
Baca Juga :