4 Pasien DBD di Jombang Tak Terselamatkan Jiwanya
“Dari 40 pasien yang dirawat di Ruang Seruni, hanya 10 yang terkena DBD,” kata dr Pudji.

Laporan dari Sutono wartawan surya
TRIBUNNEWS.COM,JOMBANG –Korban meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD) cukup banyak. Sepanjang Januari ini, sedikitnya empat pasien DBD meninggal dunia. Tiga meninggal di RSUD dan satu meninggal di Puskesmas.
Wakil Direktur (Wadir) RSUD Jombang dr Pudji Umbaran membenarkan tentang tak terselamatkannya jiwa tiga orang pasien DBD di RSUD Jombang selama bulan Januari ini.
Ketiga korban meninggal itu Azzah (4,5) warga Dusun Tambakberas, Desa Tambakrejo, Kecamatan Jombang Kota. Kemudian Maulidia (5), asal Desa/Kecamatan Sumobito, serta Sulton (9), asal Desa Candimulyo Kecamatan Jombang Kota.
Peningkatan jumlah korban meninggal itu mengejutkan. Sebab pada saat yang sama, pasien penderita DBD yang dirawat justru menurun jumlahnya. Pada awal bulan ini, pasien yang dirawat di RSUD membludak melebihi kapasitas, sehingga harus dirawat dilorong-lorong.
Saat itu, tiap hari 60 pasien DBD dirawat.Tapi sekarang, jumlah pasien turun drastis.
“Dari 40 pasien yang dirawat di Ruang Seruni, hanya 10 yang terkena DBD,” kata dr Pudji.
Peningkatan jumlah pasien yang meninggal itu menurutnya disebabkan oleh parahnya kondisi pasien ketika dirujuk ke RSUD. Hal ini seringkali dipicu kurang tanggapnya keluarga.
“Awalnya mungkin dianggap sakit biasa dan bisa sembuh dengan sendirinya. Tapi begitu beberapa hari tidak sembuh baru dibawa ke RSUD. Padahal, kondisinya sudah parah sehingga sulit ditolong,” urainya.
Sementara itu kasi pencegahan penyakit Dinas Kesehatan Haryo Purwono, menerangkan, data yang ada pada mereka, jumlah kemarin baru mencatat adanya 25 pasien DBD sepanjang bulan ini.
“Pasien DBD yang meninggal dalam catatan kita baru dua. Yakni Azzah (4,5) dari Tambakberas dan satu lagi cowok delapan tahun asal Desa Bandung Kecamatan Diwek,” tuturnya.
Azzah adalah pasien yang meninggal di RSUD. Sementara satunya tidak. Itu berarti, total sudah empat pasin DBD yang meninggal selama Januari ini. “Besok kita kroscek, apa bener itu kasus DBD,” tutur Haryo.