Jangan Ada Pungutan UN
Forum Guru Independen Indonesia (FGII) mengingatkan pihak sekolah untuk tidak mencoba-coba
Editor:
Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Forum Guru Independen Indonesia (FGII) mengingatkan pihak sekolah untuk tidak mencoba-coba melakukan pungutan kepada para siswa terkait ujian nasional (UN) akan akan digelar mulai 14 April 2013. Sebab dalam peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) No 0020/P/BSNP/2013 tentang prosedur operasi standar (POS) UN 2013, secara tegas dinyatakan bahwa semua pembiayaan pelaksanaan UN sudah ditanggung oleh pemerintah.
Sekjen FGII, Iwan Hermawan, mengatakan pada pelaksanaan UN sebelumnya pungutan menjelang UN masih ditemukan. Ada pungutan yang dibebankan siswa SMA untuk biaya sub rayon yang jumlahnya bervariasi. Ada pula pungutan untuk tingkat SMP dan SD yang diambil dari dana BOS.
"Semua sudah ada pembiayaannya. Jadi diharapkan tidak ada lagi pungutan jelang pelaksanaan UN kali ini, karena membebankan orangtua siswa khususnya yang tidak mampu," katanya, belum lama ini.
Ia juga mengharapkan pada pelaksanaan UN kali ini sebagaimana juga disebutkan dalam POS UN 2013, harus menerapkan prinsip kejujuran, objektivitas, dan akuntabilitas pada semua proses pelaksanaannya.
Sesuai POS UN, pelaksanaan UN untuk tingkat SMA/SMK mulai tanggal 14 April hingga 16 April. Sedangkan untuk tingkat SMP pada 22-23 April 2013.
Peringatan soal pungutan jelang UN juga disampaikan Sekretaris Dewan Pendidikan Kota Bandung (DPKB), Iriyanto.
"Tidak boleh ada pungutan dengan dalih apa pun. Sekolah tidak boleh membebani masyarakat dengan alasan UN. Termasuk uang rereongan," katanya, Sabtu (2/2/2013).
Ia mengatakan, bila masih ada sekolah yang melakukan pungutan, pengelola sekolah itu harus diberi sanksi. Sanksi bisa diberikan oleh pejabat berwenang. "Sekali lagi tidak boleh ada pungutan apa pun, apalagi dipergunakan untuk hal-hal yang tidak jelas. Sanksi harus diberikan dan jangan hanya terdengar suaranya tapi pelaksanaannya tidak ada," katanya. (Tribun Jabar/ Siti Fatimah)
baca juga:
- Warga Lembang Tolak Mal Dekat Pasar Tradisional
- Gubernur Baru Harus Paham Ekonomi
- SK Jadwal Kampanye Pilkada Jabar Membingungkan
- Tiga Kecamatan Paling Rawan Jelang Pilgub