Calon Presiden 2014
Jusuf Kalla: Presiden Bukan Ajang Pengkaderan
Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2004-2009 Jusuf Kalla menganggap bahwa presiden bukan lagi wahana pengkaderan, tetapi harus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2004-2009 Jusuf Kalla menganggap bahwa presiden bukan lagi wahana pengkaderan, tetapi harus menentukan siapa yang terbaik.
Hal tersebut diungkapkannya dalam diskusi saat peluncuran buku 'Perang Bintang 2014 Konstelasi dan Prediksi Pemilu dan Pipres' karya Buhanuddin Muhtadi di UIN Syarief Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (21/2/2013).
"Jangan pernah berfikir peresiden untuk pengkaderan. Tapi posisinya harus ditentukan siapa yang paling bagus," ungkap pria yang akrab disapa JK ini.
Hal tersebut sekaligus menjawab kenapa diri tetap akan maju menjadi calon presiden bila masyarakat Indonesia menghendaki. Meskipun JK bersama Megawati, Prabowo, dan Wiranto dianggap sebagai orang-orang yang sudah sepuh dan sebaiknya memberikan kesempatan kepada generasi muda.
Menyikapi usia tersebut, JK mengungkapkan bahwa seorang presiden harus dilihat dari mampu tidaknya seseorang, bukan usia. Sehingga dalam peraturan hanya diatur batas minimal usia 35 tahun saja, tetapi untuk batas maksimal tidak ditentukan.
"Presiden cuma satu orang, sehingga tidak bisa pengkaderan. Kalau presidennya salah, siapa yang salah? Kalau salah maka selama lima tahun negara ini akan menderita," ungkapnya.
Namun ia menegaskan bahwa presiden tidak memandang usia tua atau muda, semuanya punya peluang untuk menduduki posisi tersebut asal ditempati orang-orang terbaik.
"Mencari pemimpin yang pasa perlu melihat performance dan track recordnya," ujar JK.
Klik: