Senin, 22 September 2025

Tujuh Perampok Terpaksa Dilumpuhkan dengan Timah Panas

Kapolda Sumut, Irjen Wisnu Amat Sastro, mengatakan tujuh orang pelaku perampokan di Jalan Gatot Subroto Medan, termasuk pintar.

Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Tujuh Perampok Terpaksa Dilumpuhkan dengan Timah Panas
Kompas
Ilustrasi pistol

Laporan Wartawan Tribun Medan, Irfan Azmi Silalahi

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kapolda Sumut, Irjen Wisnu Amat Sastro, mengatakan tujuh orang pelaku perampokan di Jalan Gatot Subroto Medan, termasuk pintar. Hal itu dikarenakan para pelaku beraksi pada hari Sabtu, yang notabene keadaan sedang sepi.

Demikian disampaikan Kapolda Sumut, Irjen Wisnu Amat Sastro saat menggelar jumpa pers, bertempat di Polresta Medan, Sabtu (23/2/2013), sekitar pukul 16.30 WIB.

Hari itu juga terbongkar, pelaku perampokan tidak hanya tujuh tetapi 10. Dimana tiga pelaku diantaranya melakukan pengamatan (menggambar) dari luar lokasi perampokan. Sementara tujuh orang lainnya, masuk ke dalam rumah korban. Pelaku juga seluruhnya berasal dari kawasan Banda Aceh.

"Dan semua pelaku dari tetangga sebelah (Banda Aceh). Tujuh orang kita lumpuhkan dengan cara ditembak di kaki karena melawan dan tiga orang penggambar sudah kami amankan. Kami juga mengimbau masyarakat tetap hati-hati. Insya Allah dalam waktu dekat kami akan terus melakukan pengembangan terkait kasus ini," ujarnya.

Adapun barang bukti yang diamankan hari itu antara lain, dua unit miniatur senpi dan satu unit airsoftgun (ketiganya jenis pistol). Selain itu ada juga empat pisau dan lima topi berwarna merah serta beberapa masker yang diduga kerap dipakai pelaku tatkala menjalankan aksinya.

Sementara barang-barang korban yang berhasil dirampas dijelaskan Wisnu bernilai sekitar Rp 200 jutaan, mulai dari benda-benda dan uang pecahan Rp 100 ribu, Rp 50 ribu dan puluhan lembar pecahan dollar Singapura.

Pihak kepolisian sebenarnya sudah melakukan pemonitoran satu minggu yang lalu terhadap pergerakan para perampok. Tetapi, sasarannya bukanlah tailor, melainkan distribusor pulsa handphone yang memiliki omset per hari miliaran.

"Kami tunggu-tunggu ternyata kelompok ini pecah. Kemungkinan mereka juga tahu kita sudah siap. Sejak itu kami siapkan personel Brimob dan tadi pagi mereka masuk ke toko kain.

Pintar juga, mereka masuk pada saat Sabtu sepi. Begitu keluar dan teman-teman mau nangkap mereka lari keatas dan sempat buang tembakan," urainya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Medan, Yoris Marzuki, saat dikonfirmasi via selulernya juga membenarkan barang bukti yang mereka sita dari tangan pelaku dua diantaranya senpi miniatur dan satu airsoftgun. Dimana pada saat penangkapan pelaku sempat melakukan perlawanan dengan menodongkan senjata tajam ke petugas.

"Mereka sempat menodongkan senjata dan melawan dengan pisau. Mereka ditangkap ketika mau keluar rumah dan kita paksa masuk ke rumah lagi. Ini kita mau ke TKP lagi untuk pastikan kronologisnya. Anggota tidak ada luka dan pelaku sempat mau menganiaya korban lagi," urainya.

Tak jauh berbeda dengan pimpinannya, Yoris pun membenarkan bahwa perampokan ini sebenarnya sudah direncanakan satu minggu yang lalu oleh para pelaku. Dengan demikian, para pelaku diancam terkena pasal 365 KUHPidana dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.

"Mereka dijerat dengan pasal 365 dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara. Untuk perkembangannya kita akan terus periksa tiga pelaku (penggambar) dan tujuh orang pelaku sedang dirawat di RS Brimob. Ini memang perampok antar provinsi karena mereka semua berasal dari Aceh," urainya saat ditanya sudah berapa kali pelaku melakukan perampokan di Medan.

Namun, pihaknya dipastikan harus bekerja keras untuk menangkap pelaku-pelaku lainnya. Dikarenakan diduga masih ada satu kelompok lain akan beraksi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan