Pemuda Yogyakarta Ini Tega Cabuli 4 Adik Tiri dan Ibu Kandungnya
Pemuda lulusan SD ini tega mencabuli empat adik tirinya berkali-kali selama enam tahun terakhir.
Editor:
Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Yoseph Hary W
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Perbuatan Teguh Yuniawan (20), warga Pringgokusuman Gedongtengen, Yogyakarta terbilang keterlaluan. Pemuda lulusan SD ini tega mencabuli empat adik tirinya berkali-kali selama enam tahun terakhir.
Tidak hanya itu, Teguh bahkan diduga pernah mengajak ibu kandungnya berhubungan badan. Pemuda yang mengaku kerap bersikap keras kepada ibunya ini lantas ditangkap polisi setelah dilaporkan seorang kerabat lainnya, Dyah.
Hingga Senin (4/3/2013) siang, kasus pencabulan ini masih ditangani penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Yogyakarta. Teguh yang ditangkap petugas pada Minggu (3/3/2013) siang, ditemui di Mapolresta kemarin terlihat santai. Dia bahkan mengakui tidak merasa menyesal.
Berpakaian kaus merah dan celana pendek, Teguh terlihat menurut ketika digiring petugas ke sebuah ruang penyidikan. Demikian juga saat penyidik memintanya menjelaskan perbuatannya kepada media, dia bercerita tanpa ragu-ragu.
Perbuatannya itu dilakukannya sejak enam tahun lalu, di rumahnya. Dia tinggal bersama ibu kandung, ayah tiri, dan empat adik tirinya. Sementara ayah kandungnya pergi entah ke mana. Di saat ayah tiri dan ibu kandungnya tidak di rumah itu lah dia beraksi mencabuli adik tirinya, Hr (14), As (12), Dn (10), dan Ta (4).
"Dengan As tiga kali seminggu. Dia awalnya saya ajak main kartu remi," katanya, di Mapolresta Yogyakarta, Senin (4/3/2013).
Permainan itu hanya merupakan modus Teguh untuk mencabuli adiknya. Pasalnya, dia bersepakat, jika adiknya kalah maka harus mau diperlakukan tidak senonoh. Teguh mengaku, hal itu tidak pernah diketahui ibu dan ayahnya.
Di lain kesempatan, kepada ibu kandungnya, Teguh bahkan mengaku pernah meminta hal serupa. Dia memberi uang dan memaksa ibunya melayaninya. Namun, menurutnya, baik dengan ibunya maupun dengan adik tirinya, perbuatannya itu tidak sampai benar-benar berhubungan badan. Teguh mengaku hanya menempelkan kelaminnya. (*)