DPU Berau Segera Perbaiki Jalan Bujangga
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Berau, Taupan Madjid meninjau Jalan Bujangga,

Laporan wartawan Tribun Kaltim, Geafry Necolsen
TRIBUNNEWS.COM TANJUNG REDEB, – Wakil Gubernur Kaltim, Farid Wajdi didampingi Bupati Berau Makmur HAPK dan Wabup, Ahmad Rifai serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Berau, Taupan Madjid meninjau Jalan Bujangga, Jumat (8/3/2013)
Seperti diketahui, Jalan Bujangga ambruk pada 23 Mei 2012 lalu, akibatnya arus lalu lintas terganggu hingga sekarang. Khususnya bagi kendaraan roda empat, Sedangkan pengguna kendaraan roda dua sudah mulai bisa menggunakan jalan tersebut setelah DPU membangun jembatan yang terbuat dari kayu ulin.
Pembangunan turap Jalan Bujangga pun terpaksa dihentikan setelah tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, melakukan kajian terhadap tepian Sungai Segah yang menyebutkan kawasan tersebut merupakan daerah rawan bencana.
Namun kini mulai ada kejelasan tentang pembangunan turap Jalan Bujangga. Jalan yang berada di tepi sungai itu mendapat harapan untuk perbaikan permanen dari dana APBN. Hal itu dikemukakan oleh Kepala DInas Pekerjaan Umum, Kabupaten Berau, Taupan madjid.
DPU, kata Taupan terus berupaya untuk melakukan perbaikan jalan provinsi itu, melalui upaya yang dilakukan DPU Berau, mengatakan pemerintah pusat akan mengucurkan anggaran untuk perbaikan. “Ada titik terang setelah kita sampaikan ke balai (Sumber Daya Air) di Banjarmasin, yang dilanjutkan ke Kementrian PU namun mereka meminta kita penuhi syarat dan memperjelas status jalan Nasional,” ungkap Taupan.
Ditambahkannya, staf Balai Sumber Daya Air, maupun dari kementrian PU pusat sudah beberapa kali meninjau kondisi jalan Bujangga yang runtuh.
Dari hasil peninjauan itu, DPU Berau disarankan membangun jembatan dengan bentangan 100 meter menggantikan jembatan darurat yang terbuat dari kayu ulin. Dijelaskannya, DPU Berau akan membangun jembatan dengan konstruksi pile slap.
“Pile Slap itu jembatan yang dibagun dengan konstrusi saling menyilang, jadi konstruksinya lebih kuat,” paparnya. Dengan konstruksi pile slap, diharapkan jembatan tesebut tidak akan amblas meski dibangun di tanah dengan kondisi yang labil seperti di Jalan Bujangga.
Taupan juga menyebutkan, pembangunan jembatan dengan konstruksi pile slap itu diperkirakan menghabiskan dana ratusan miliar. “Asumsi kita, perhitungan sementara untuk pembangunan jembatan tersebut sekitar 150 miliar, tapi jika bisa kita tekan lagi pembiayaannya,” jelas Taupan.
Rencananya, jika rencana pembangunan jembatan pile slap itu terealisasi, Jalan Bujangga akan tetap difungsikan seperti semula, namun dengan pembatasan jenis dan tonase kendaraan.
Taupan menilai historis Jalan Bujangga yang panjang menjadi pertimbangan agar jalan tersebut tetap difungsikan meskipun kelak tidak lagi menjadi jalan utama.
“Untuk kendaraan berat dan besar nantinya tetap akan kita alihkan ke Ring Road I dan II. Memang ada opsi lain seperti relokasi jalan yang nilainya lebih ekonomis tapi memerlukan waktu lebih lama,” katanya lagi.
DPU juga berencana membentuk tim ahli untuk menyusun item-item yang akan dikerjakan untuk merekonstruksi kembali Jalan Bujangga. Lalu kapan rencana itu direalisasikan? “Kita upayakan perbaikan secepatnya, kemungkinan sudah dimulai tahun 2013 ini,” jawabnya
Baca Juga :
- Golput di Medan Lebih 50 Persen 56 detik lalu
- Korupsi di Melawi Menumpuk 14 menit lalu
- Survei Golkar Mengerucut Jadi Lima Orang 24 menit lalu