Rabu, 3 September 2025

Harga Bawang Melambung

Pedagang: Harga Bawang Naiknya 'Mak Jleb'

Akibat pasokan yang berkurang, cuaca yang tidak menentu serta penghentian impor, sejumlah pedagang bawang di Pasar Induk Kramat Jati

Penulis: Wahyu Aji
zoom-inlihat foto Pedagang: Harga Bawang Naiknya 'Mak Jleb'
SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR
Pedagang menyortir bawang merah yang dijual di Pasar Lambaro, Aceh Besar, Selasa (28/2). Harga bawang merah naik dari Rp 20.000 menjadi Rp 28.000 per kilogram. Selain kurangnya pasokan dari petani, kenaikan harga bawang juga diduga akibat adanya pembatasan impor barang dari beberapa negara ke Indonesia. SERAMBI/M ANSHAR

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akibat pasokan yang berkurang, cuaca yang tidak menentu serta penghentian impor, sejumlah pedagang bawang di Pasar Induk Kramat Jati menjerit. Naiknya harga bawang antara Rp 3000 sampai Rp 5000 membuat omset jualan mereka menurun.

Salah satunya Sri Mulyani (46) penjual bawang merah dan bawang putih harus menderita kerugian karena konsumennya harus mengurangi banyaknya jumlah bawang yang mereka beli. Hari ini menurutnya, harga bawang lebih tinggi dibandingkan beberapa minggu belakangan.

"Jujur aja mas, bawang merah saya beli dari grosir Rp 40.000 saya jual Rp 43.000 saja banyak yang nggak mau beli. Bawang putih yang naiknya 'mak jleb', dari Rp 42.000 kemarin, hari ini Rp 58.000," kata perempuan asal Klaten, Jawa Tengah saat ditemui Tribunnews.com dilapaknya, Selasa (12/3/2013).

Sri yang sudah berjualan selama lima tahun di Pasar Induk Kramat Jati sebenarnya lebih memilih menjual bawang yang sudah dikupas. Menurutnya harga jualnya lebih, walapun sedikit. Namun dengan kenaikan harga yang dirasa sangat berat, dirinya mengaku kesulitan.

"Kenapa naik, ya enggak tahu juga deh. Yang penting asal jangan sampai jarang aja," lanjut ibu dua anak tersebut.

Sementara itu Handy Martono (26), salah seorang langganan Sri yang kebetulan sedang membeli bawang saat Tribunnews.com menghampiri mengaku mengurangi jumlah belanjaanya. Handy yang berjualan bawang goreng itu biasa menghabiskan 5 Kilogram bawang sehari di lapak Sri. Namun sore tadi, ia hanya membeli 1 Kilogram saja.

"Kaget juga saya, naiknya lumayan. Yang beli bawang goreng saya nanti protes juga harganya naik. Saya beli sedikit aja dulu," kata Handy.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan