Pemilihan Paus Baru
Pilih Paus Baru, Pengacak Sinyal Diperasikan di Kapel Sistine
Ketika 115 Kardinal Gereja Katolik, masuk Kapel Sistine, Kota Vatikan, Roma, Italia, mereka benar-benar terisolasi dari dunia luar.
Editor:
Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, VATIKAN - Ketika 115 Kardinal Gereja Katolik, masuk Kapel Sistine, Kota Vatikan, Roma, Italia, untuk memulai proses pengambilan suara memilih Paus baru, mereka benar-benar terisolasi dari dunia luar.
Menurut otoritas Vatikan, segera setelah para kardinal masuk ke dalam Kapel Sistine, pihaknya menyalakan sistem pengacak sinyal, yang mengakibatkan tidak dapat digunakannya alat komunikasi modern. Seperti diberitakan oleh Aljazeera, Rabu (13/3/2013).
Selain itu jika ada seorang dari mereka yang berkomunikasi dengan dunia luar, maka sanksi pengucilan akan dikenakan terhadap mereka.
Para Kardinal termasuk, Wilfrid Napier, yang berasal dari Afrika Selatan (Afsel), sempat mengucapkan salam perpisahan dengan dunia luar dan kolega mereka, di sosial media, Twitter, sebelum mengikuti proses konklaf, Selasa kemarin.
"Ini kicauan terakhir saya sebelum konklaf," kata Napier kepada ribuan pengikutnya.
"Semoga Bapa mendengar dan menjawab dengan kasih dan kemurahan semua doa dan pengorbanan untuk hasil terbaik," lanjutnya.
Tradisi isolasi kardinal dalam konklaf, sudah terjadi sejak abad ke 13, dimana saat itu para kardinal mengunci diri mereka di dalam istana kepausan di Viterbo, dekat Roma, untuk menghindari ribuan umat Katolik yang marah karena mereka terlalu lama menentukan keputusan mereka. (aljazeera)