Rabu, 24 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Bukan Hamas Saja, Netanyahu Tetapkan Iran Jadi Musuh Utama Israel yang Harus Diperangi di 2026

Netanyahu menegaskan ancaman yang dihadapi Israel di tahun 2026 mendatang tidak terbatas pada kelompok Hamas di Gaza, tetapi juga melibatkan Iran

Faceboook PM Israel
NETANYAHU BERPIDATO - Foto ini diambil dari Faceboook PM Israel pada Senin (16/6/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu (15/6/2025) menegaskan bahwa ancaman yang dihadapi Israel di tahun 2026 mendatang tidak terbatas pada kelompok Hamas di Gaza, tetapi juga melibatkan Iran. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa ancaman yang dihadapi Israel tidak terbatas pada kelompok Hamas di Gaza, tetapi juga melibatkan Iran sebagai poros utama perlawanan di kawasan.

Hal itu disampaikan Netanyahu dalam pidatonya pada peringatan tahun baru Yahudi, Rosh Hashanah di hadapan Forum Staf Umum Angkatan Pertahanan Israel (IDF) di Tel Aviv.

Dalam pernyataannya, Netanyahu menekankan bahwa tujuan Israel bukan sekadar mengakhiri perang dengan Hamas, melainkan juga menghancurkan jaringan regional yang menurutnya dipimpin oleh Iran.

Ia menyebut Iran sebagai poros kekuatan yang menyalurkan dukungan militer, dana, dan strategi kepada kelompok-kelompok bersenjata yang beroperasi melawan Israel di Timur Tengah.

Menurutnya, jika Iran tidak dibatasi, ancaman terhadap Israel akan terus meluas dan membahayakan stabilitas regional.

“Poros Iran adalah ancaman nyata yang harus kita hadapi. Bukan hanya Hamas, tetapi juga Iran dan sekutu-sekutunya. Mengalahkan poros ini akan menjadi tujuan strategis Israel tahun mendatang,” ujar Netanyahu, mengutip Reuters.

Meski tidak merinci strategi secara terbuka, Netanyahu memberi sinyal bahwa Israel akan menempuh berbagai langkah, mulai dari operasi militer terukur, kampanye rahasia, hingga tekanan diplomatik untuk melemahkan kemampuan Iran.

Sejumlah pejabat militer Israel sebelumnya juga telah mengingatkan publik bahwa negeri itu harus bersiap menghadapi kampanye berkepanjangan, yang bisa mencakup perang siber, serangan presisi, serta operasi melawan kelompok-kelompok proksi yang didukung Teheran.

Dalam pidatonya, Netanyahu menekankan pentingnya persatuan nasional di tengah situasi krisis.

Ia menyebut tekad dan kesatuan bangsa sebagai kunci dalam mencapai apa yang disebutnya sebagai “tahun bersejarah bagi keamanan Israel.”

Baca juga: Delegasi Iran Dibatasi, Dilarang Belanja Grosir dan Barang Mewah Saat Sidang Umum PBB di New York

Pidatonya ditutup dengan doa agar tahun baru Yahudi, Rosh Hashanah, menjadi awal bagi Israel yang lebih aman, penuh kemenangan, dan tetap bersatu menghadapi tantangan.

Iran Siapkan Kejutan jika Israel Lancarkan Agresi Baru

Meresposn pernyataan yang dilontarkan PM Netanyahu, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran memperingatkan Israel dan sekutu dekatnya Amerika Serikat agar tidak melakukan kesalahan perhitungan atau tindakan agresi.

Lantaran hal itu dapat memicu respons “mematikan” dari Teheran.

Apabila Israel nekat melakukan hal tersebut, IRGC tak segan memberikan kejutan. 

Adapun kejutan yang dimaksud bukanlah istilah retoris semata, melainkan rujukan pada serangkaian kemampuan militer yang telah diuji dalam konflik sebelumnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan