Marcell Siahaan Sebut Yovie Widianto Pahlawan Musiknya
Marcell Siahaan menyebut Yovie Widianto sebagai pahlawan musiknya
Penulis:
Willem Jonata
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yovie Widianto sudah 30 tahun mencurahkan hidupnya untuk musik. Selama itu pula karya-karyanya telah memberi warna dalam perkembangan musik di Indonesia. Tak heran, Marcell Siahaan menyebutnya pahlawan musiknya.
"Karena itu, saya harus menjulukinya sebagai pahlawan musik saya," ucapnya, Kamis, (14/3/2013), dalam Konser K 20 Spesial Yovie Widianto, di Balai Sarbini, Semanggi, Jakarta.
Rasanya, pujian tersebut tidak terlalu berlebihan dialamatkan kepada Yovie. Sepanjang karir bermusiknya, pria kelahiran Bandung, 21 Januari 1968 itu, sangat produktif menciptakan lagu. Ia juga tipikal musisi bertangan dingin dengan mencetak banyak hit.
Terbukti bagaimana kehadiran Kahitna dan Yovie & Nuno, band besutannya itu, kemudian cukup diperhitungkan di tengah masyarakat sehingga tetap bertahan sampai sekarang.
Kahitna telah mencetak tujuh album studio dan dua album kompilasi. Di antaranya, "Cerita Cinta", "Cantik", "Sampai Nanti", dan "Permaisuri". Bersama Yovie & Nuno, ada empat album dicetaknya. Di antaranya, "Semua Bintang", "Kemenangan Cinta", "The Special One", dan "Winning Eleven".
Tidak sampai di situ. Banyak penyanyi yang juga turut merasakan tangan dinginnya. Ruth Sahanaya misalnya yang mempopulerkan lagunya berjudul "Merenda Kasih"; grup vokal Bening dengan "Ada Cinta"; Chrisye dengan "Untukku"; Glenn Fredly dengan "Kasih Putih"; dan Marcell Siahaan dengan "Peri Cintaku".