Ini Alasan Kader Demokrat Hijrah ke Gerindra
Visi misi Partai Gerindra lah yang membuat Ferry memiliki kesamaan pandangan, dan merupakan salah satu alasannya bergabung.
Penulis:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ferry Juliantono, mantan aktivis pro demokrasi mengungkapkan, perseteruan internal Partai Demokrat yang tak kunjung reda, membuatnya meninggalkan partai berlambang mercy dan beralih menjadi kader Partai Gerindra.
"Semua terjadi karena ada konflik antara Ketum dan Dewan Pembina waktu itu. Saya sudah sampaikan kepada Ketum soal masalah itu. Itulah yang membuat saya mengundurkan diri," kata mantan fungsionaris DPP Partai Demokrat, usai acara 'National Youth Forum 2013. Gerakan Muda Cinta Lingkungan Cinta Kampung Halaman, Rumah Kita', yang digelar OISCA di Desa Wisata, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Jumat (15/3/2013).
Menurut Ketua Umum Organization For Industrial Spritual and Culture Advancemment (OISCA) Indonesia, menurunnya elektabilitas partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), salah satu sebabnya soal 'perseteruan' antara Ketua Dewan Pembina SBY dan mantan Ketua Umum Anas Urbaningrum.
"Tenaga, waktu, dan uang kalau diletakkan di Demokrat, tetap tidak akan menahan laju Partai Demokrat yang terus menurun," tutur Ferry.
Visi misi Partai Gerindra lah yang membuat Ferry memiliki kesamaan pandangan, dan merupakan salah satu alasannya bergabung ke Gerindra.
"Itu juga alasan saya pindah ke Gerindra," imbuhnya.
Bersamaan dengan bergabungnya ia ke partai yang dikomandoi Prabowo Subianto, Ferry pun akan memboyong OISCA yang bergerak di bidang pertanian, peternakan, dan berbagai bidang di lingkungan hidup lain.
"OISCA pun saya bawa ke Gerindra. Karena saya sudah punya hubungan baik dengan Prabowo Subianto (Ketua Dewan Pembina Gerindra). Waktu 2008 ketika saya dipenjara, saya dikunjungi Prabowo. Saya juga pengurus HKTI. Jadi tidak aneh saya masuk ke Partai Gerindra," paparnya. (*)