Pagi Ini Rupiah Kembali Dibuka Melemah ke Level Rp.13.574 per Dollar AS
Adanya kekhawatiran gagalnya suksesi pergantian kepemimpinan di Spanyol membuat laju EUR melemah.
Penulis:
Syahrizal Sidik
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Nilai tukar rupiah kembali menunjukkan pelemahannya pagi ini. Mengutip Bloomberg, pada pembukaan perdagangan Selasa (3/10/2017) nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka melemah 34 poin atau 0,25% ke level Rp. 13.574 per dolar AS.
Pergerakan Rupiah cenderung melemah seiring penguatan laju USD setelah merespon pelemahan EUR karena meningkatnya kekhawatiran situasi politik di Spanyol yang sedang mengadakan pemilu.
Adanya kekhawatiran gagalnya suksesi pergantian kepemimpinan di Spanyol membuat laju EUR melemah.
Di sisi lain, adanya rilis inflasi bulan September sebesar 0,13 persen di atas perkiraan tidak cukup membuat laju Rupiah berbalik naik.
Menurut Analis Senior Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada adanya kenaikan yang di atas perkiraan tentunya membuka peluang kenaikan lanjutan meskipun harus kembali diuji ketahanannya untuk dapat melanjutkan kenaikannya.
Namun demikian, lanjut Reza, diharapkan rupiah dapat memanfaatkan masih adanya keraguan pasar terhadap kenaikan USD.
Baca: KRL Commuterline dari Bogor Jurusan Angke Anjlok di Stasiun Manggarai
Baca: Setya Novanto Harus Buka Masker untuk Bisa Bicara, Ngomong Sudah Mulai Lancar
Sementara itu, sejumlah pengamat pasar masih bersikap tetap skeptis terhadap prospek jangka panjang USD, mengutip waktu yang lama dibutuhkan bagi rencana pajak untuk menjadi undang-undang. Namun penting untuk tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat pergerakan rupiah kembali variatif melemah.
“Diperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support Rp. 13.515 dan resisten Rp. 13.430,” ujar Reza.
Adanya sentimen pelemahan EUR memberikan dampak negatif pada pergerakan rupiah yang kembali melemah. Tentunya penguatan USD akan lebih menarik perhatian pelaku pasar sehingga dapat memberikan tekanan pada rupiah.