BPS: Program Makan Bergizi Gratis Dorong Kenaikan Harga Telur dan Ayam Ras
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kenaikan harga telur ayam ras dan daging ayam ras menjadi penyumbang inflasi Oktober 2025.
Ringkasan Berita:
- Kenaikan harga telur ayam ras dan daging ayam ras menjadi penyumbang inflasi Oktober 2025.
- Inflasi telur dan ayam ras ini didorong oleh kenaikan permintaan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
- Inflasi Oktober lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan September 2025.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kenaikan harga telur ayam ras dan daging ayam ras menjadi penyumbang inflasi Oktober 2025.
Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam suatu periode tertentu.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini mengatakan, inflasi telur dan ayam ras ini didorong oleh kenaikan permintaan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Banyak faktornya, salah satunya adalah adanya kenaikan permintaan telur ayam dan daging ayam ras dari SPPG yang berasal dari pasar atau juga dari pengecer dan juga pedagang besar," kata Pudji dalam Rilis BPS, Senin (3/11/2025).
Pudji menduga permintaan yang melonjak dari SPPG ini menjadi indikasi kenaikan harga pangan dua komoditas tersebut.
"Selain itu tentunya juga ini didorong oleh karena adanya peningkatan komponen biaya produksi daging ayam ras seperti kenaikan harga day old chick atau DOC, harga live bird, kenaikan harga jagung pakan di beberapa wilayah," terangnya.
Pudji mengatakan, besaran inflasi ini tidak dihitung dalam penghitungan inflasi BPS. Sehingga wilayah yang mengalami inflasi karena program MBG tidak bisa secara spesifik terlihat.
Sebelumnya, terjadi inflasi sebesar 0,28 persen pada Oktober 2025 atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,74 pada September menjadi 109,04 pada Oktober.
Inflasi Oktober lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan September 2025. Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,05 persen. Kelompok ini memberikan andil inflasi sebesar 0,21 persen.
Komoditas lain yang memberikan andil inflasi yakni cabai merah sebesar 0,06 persen, telur ayam ras sebesar 0,04 persen dan daging ayam ras sebesar 0,02 persen.
"Komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya adalah emas perhiasan memberikan andil inflasi 0,21 persen," ujar Pudji.
| Hari Statistik Nasional 2025, BPS Luncurkan Nama Baru Organisasi Profesi Statistisi |
|
|---|
| Mendagri Ajak Pemda Perkuat Kerja Sama dengan BPS dan Bulog untuk Kendalikan Inflasi |
|
|---|
| 10 Provinsi yang Warganya Jarang Menonton TV Lagi, Apakah Daerahmu Termasuk? |
|
|---|
| Disumbang Tomat hingga Cabai Rawit, Indonesia Deflasi 0,08 Persen Pada Agustus 2025 |
|
|---|
| Nilai Impor RI hingga Juli 2025 Capai 136,51 Miliar Dolar AS |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.