Minggu, 21 September 2025

Tujuh Negara Berkembang Rentan Terperosok dalam Krisis Mata Uang, Bagaimana dengan Indonesia?

Saat ini, lima dari tujuh negara tersebut tengah berjuang melawan krisis mata uang dan memintan bantuan dana talangan dari IMF

Editor: Choirul Arifin
BLOOMBERG
Robert Subbaraman, ekonom bidang emerging market Nomura 

 Laporan Reporter Kontan, Sanny Cicilia 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Sebanyak tujuh negara berkembang berisiko besar jatuh dalam krisis mata uang. Menurut analisis dari Nomura Holdings Inc, ketujuhnya adalah Sri Lanka, Afrika Selatan, Argentina, Pakistan, Mesir, Turki, dan Ukraina. 

Saat ini, lima dari tujuh negara tersebut tengah berjuang melawan krisis mata uang dan memintan bantuan dana talangan dari International Monetary Fund (IMF)

Nomura juga menggolongkan delapan emerging markets dengan risiko krisis terkecil. Mereka adalah Indonesia, Brasil, Bulgaria, Kazakhstan, Peru, Filipia, Rusia, dan Thailand. 

"Ini hasil yang penting. Seiring investor lebih fokus pada emerging market, penting saat ini tidak mengelompokkan negara emerging dalam satu grup homogenus," kata Robert Subbaraman, ekonom bidang emerging market di Nomura Singapura, seperti dikutip Bloomberg. 

Baca: Grup Salim Rambah Bisnis Data Center

Untuk mendapatkan penilaian ini, Nomura menggunakan metoda bernama Damocles, yang menghitung inflasi, defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD), dan cadangan devisa. 

Indeks ini memberi nilai 0 sampai 200. Nilai di atas 100 artinya negara tersebut rentan terhadap krisis mata uang dalam 12 bulan ke depan. Sedangkan level di atas 150 memberi sinyal, krisis dapat meletus kapan saja. 

Sri Lanka memiliki skor tertinggi yaitu 175, diikuti Afrika Selatan (143), dan Argentina (140).

Indonesia, dari laporan tersebut, memiliki skor 0 bersama tujuh negara lainnya. Skor ini menunjukkan, crash mata uang di negara-negara ini risikonya kecil.

  

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan