Sony Dikabarkan akan Jual Kantor Pusat di Gotenyama Tokyo
Sony Corporation banyak mengalami kerugian terutama di bidang elektronik yang seharusnya menjadi portal utamanya
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sony Corporation banyak mengalami kerugian terutama di bidang elektronik yang seharusnya menjadi portal utamanya sejak awal. Tapi kini malah banyak mengalami kerugian, bahkan akan menjual bangunan bekas kantor pusatnya yang berada di daerah Gotenyama Tokyo.
"Diperkirakan tanggal 28 Maret 2014 gedung tersebut harus dikosongkan untuk dijual," ungkap majalah Shukan Gendai edisi 1 Maret 2014.
Saat ini sekitar 1.000 karyawan dari bisnis medis Sony bekerja di sana dan dijadwalkan secara berurutan sedikit demi sedikit berpindah ke gedung kantor pusat yang ada di bagian pelabuhan Selatan JR Shinagawa Station Konan (Minato-ku, Tokyo). Tawaran untuk penjualan juga telah ada dan dilaporkan ke pimpinan utamanya, bahkan telah dilaksanakan untuk pengosongan.
Tribunnews.com yang beruaha mencari informasi ke kantor pusat Sony, semua tidak mau berbicara.
"Maaf tidak ada komentar dulu untuk hal ini," papar seorang sumber Tribunnews.com di Sony Corporation.
Secara de facto tanah tersebut telah menjadi tempat usaha sejak tahun 1947 setelah lahir di Nihonbashi. Ini adalah tempat warisan Sony yang sangat kental dengan Sony-ism, karena segalanya bermula dari sana pada awal bangkitnya Sony, sebagai kantor pusat yang banyak dicintai para pendirinya.
Sebelumnya Sony juga telah menjual gedungnya yang ada di sisi utara daerah Gotenyama pada tahun 2007. Demikian pula melepaskan gedung markas besarnya yang ada di New York dan bangunan mereka dari Osaki, Shinagawa-ku dengan nilai 200 miliar yen. Demikian pula gedung atau bangunan markas Sony yang ada di Jerman Berlin ikut pula dijual.
Bangunan di daerah pintu ke luar Konan Shinagawa itu banyak juga memiliki barang-barang milik Sony Life juga membangun markas besarnya di sana. Namun kini perusahaan Real estate telah mengambil alih kekuasaan menjualkan bangunan bekas kantor pusat Sony tersebut.
Selain mem-PHK puluhan ribu karyawannya, termasuk pernah (tahun 2005) dilakukan di Indonesia sebanyak 10.000 karyawan di-PHK dan menutup pabriknya di Indonesia, pindah ke malaysia dan negara lain. Restrukturisasi dan berbagai langkah-langkah Sony untuk membenahi diri masih terus dilakukan sejak 20 tahun terakhir ini. Namun saja masih belum kelihatan perbaikan finansial secara Group. Saat ini sekitar 110 miliar yen kerugian finansial group Sony masih membayangi kelompok usaha ini.
Bisnis televisi defisit lebih dari 10 tahun dan penjualan Personal Computer (PC) juga masih tampak mengalami kesusahan.
Tahun ini tampaknya merupakan tahun yang genting bagi Sony. Itulah sebabnya aset yang memungkinkan untuk dijual, dilakukan penjualan, sekaligus untuk mengurangi defisit finansial Sony yang tidak sedikit saat ini.
Satu produknya yang masih menguntungkan dirilis 22 Februari lalu adalah PlayStation 4 yang terjual lebih dari 320.000 unit dalam dua hari pertama penjualannya.
Ponsel diperkirakan menjadi kuat di Eropa dan Amerika Serikat namun tidak cukup kuat dampaknya bagi membangun kembali bisnis mereka.