20 Juni Jepang-Indonesia Dialog Kebijakan Distribusi

Laporan Richard Susilo, Koresponden Tribunnews.com di Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Untuk kedua kalinya pemerintah Jepang bersama para pengusaha akan mendiskusikan kebijakan distribusi kedua negara (Indonesia-Jepang) di Yogyakarta 20 Juni mendatang. Tahun lalu dilakukan di Tokyo, 7 November yang diikuti pula oleh sekitar 12 perusahaan distribusi Jepang.

"Kali ini dilakukan di Yogyakarta berdasarkan usulan dari Indonesia. Jadi kita ikut saja untuk berdiskusi di Yogyakarta," papar Akiko Ogawa, staf kementerian ekonomi perindustrian dan perdagangan Jepang (METI) khusus kepada Tribunnews.com, Jumat (13/6/2014).

Kedua pejabat pemerintah akan berdialog mengenai kebijakan distribusi (tingkat direktur jenderal) dengan tujuan memperkuat hubungan antara kedua negara di sektor distribusi, perbaikan lingkungan bisnis di Indonesia.

"Pihak Jepang akan dipimpin Dirjen Tatsuya Terazawa yang saat ini masih berada di luar negeri," ungkapnya.

"Kali ini kita juga berharap ada sekitar 10 pengusaha Jepang ikut rombongan ini ke Indonesia. Namun karena dialog di luar Jepang mungkin para pengusaha akan menghitung biaya dulu karena tidak murah untuk ke luar Jepang saat ini.

Jadi kita belum tahu berapa perusahaan yang akan ke Indonesia. Tentu kita berharap bisa hadir sekitar 10 perusahaan Jepang," tambahnya.

Pihak METI telah meminta penghapusan dan mitigasi persyaratan kandungan lokal dan pembatasan investasi di industri ritel asing di Indonesia. Namun sampai dengan dialog terakhir tahun lalu, hal tersebut masih belum ada perkembangan dan tetap membutuhkan cakupan persyaratan kandungan lokal dan pembatasan investasi pada perusahaan asing.

Acara tanggal 20 Juni 2014 itu dibagi dua sesi nantinya. Antara pukul 14.30-16.10 akan dilakukan forum dialog antar pemerintah kedua negara. Lalu siangnya pukul 16.15-18.15 dengan para pengusaha Jepang dan Indonesia.