Kabur 6 Tahun Broker Investasi Jepang Terlibat Yakuza Tertangkap
Seorang Broker investasi Jepang Junji Fujimoto (50) yang kabur ke Hongkong dan ke Filipina September 2008, akhirnya ditangkap Rabu.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com di Tokyo, Richard Susilo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang Broker investasi Jepang Junji Fujimoto (50) yang kabur ke Hongkong dan ke Filipina September 2008, akhirnya ditangkap Rabu (23/7/2014). Keesokan harinya, Kamis (24/7/2014) tiba di Tokyo langsung ditangkap polisi karena dituduh melakukan penipuan miliaran yen. Namun setelah tertangkap, tersangka Fujimoto menolak tuduhan tersebut, Polisi masih terus menyelidikinya.
Kasusnya, menurut polisi kepada pers di Jepang, dimulai tahun 2008, Fujimoto pura-pura menyuntikkan dana besar 1,8 miliar yen ke perusahaan konstruksi Inoue Kogyo Co.Ltd. Akibatnya harga saham perusahaan tersebut melonjak tinggi seolah perusahaan menjadi baik dan segar, padahal suntikan dana tersebut sebenarnya tidak ada.
Dari situ saham yang mendadak berharga tinggi di pasar modal, dijual oleh pemilik saham sehingga dapat uang besar. Setelah saham dijual dapat uang banyak, perusahaan itu menyatakan bangkrut.
"Hal itulah dianggap penipuan dan perampokan dana masyarakat," kata polisi.
Oleh karena itu tujuh orang terlibat kasus tersebut segera ditangkap polisi tetapi Fujimoto ternyata sempat kabur ke Hongkong dan terakhir tinggal di Filipina. Polisi menangkapnya di Filipina 23 Juli lalu.
Dari hasil penyelidikan polisi, Fujimoto juga terlibat kelompok Yakuza, sehingga hal ini akan ikut memberatkan hukuman terhadapnya dalam keputusan pengadilan nantinya.
Para anggota Yakuza pada umumnya kabur ke luar Jepang, antara lain ke Filipina atau ke Thailand. Namun kini juga ada kecenderungan ke Indonesia, masuk untuk mencari uang di Indonesia menghadapi berbagai perusahaan Jepang yang ada di Indonesia. Selain mikajimeryo (pemerasan) juga pencucian uang banyak dilakukan di Indonesia.
Info Yakuza lengkap dapat dilihat di www.yakuza.in.