Konflik Rusia Vs Ukraina
Update Kasus Ledakan Pipa Gas Nord Stream 2022, Italia Ekstradisi Seorang Warga Ukraina ke Jerman
Pengadilan Italia memutuskan Serhii Kuznietsov diekstradisi ke Jerman atas dugaan sabotase pipa gas Nord Stream pada 2022.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Pengadilan di Bologna, Italia, pada Selasa (16/9/2025) memutuskan mengekstradisi seorang warga Ukraina ke Jerman atas dugaan keterlibatan dalam ledakan pipa gas Nord Stream pada 2022.
Pria tersebut diidentifikasi sebagai Serhii Kuznietsov, mantan anggota angkatan bersenjata Ukraina.
Ia ditangkap di Italia bulan lalu dan dituduh sebagai bagian dari sel beranggotakan enam orang yang diduga melakukan sabotase terhadap pipa gas yang menghubungkan Rusia dengan Eropa.
Menurut The Moscow Times, jaksa Jerman menuduh Kuznietsov menggunakan dokumen palsu untuk menyewa kapal pesiar yang kemudian dikaitkan dengan ledakan bawah laut itu.
Pipa gas Nord Stream adalah sistem transportasi gas alam bawah laut yang menghubungkan Rusia dengan Jerman melalui Laut Baltik, dan menjadi salah satu jalur energi paling strategis di Eropa.
Nord Stream terdiri dari dua jalur pipa kembar: Nord Stream 1 dan Nord Stream 2
Panjang total mencapai 1.224 kilometer.
Nord Stream dirancang untuk menyalurkan gas Rusia langsung ke Eropa Barat, terutama Jerman, tanpa melalui negara transit seperti Ukraina atau Polandia
Insiden Nord Stream pada September 2022 menyebabkan kerusakan besar pada jalur pasokan energi Rusia ke Eropa, hanya beberapa bulan setelah invasi Moskow ke Ukraina dimulai.
Sabotase pipa gas Nord Stream pada September 2022 terjadi di tengah memanasnya perang Rusia–Ukraina dan memperburuk krisis energi Eropa.
Kuznietsov membantah tuduhan tersebut.
Ia menegaskan sedang berada di Ukraina saat ledakan terjadi.
Pengacaranya, Nicola Canestrini, mengatakan kepada AFP bahwa ia akan mengajukan banding ke Mahkamah Agung Italia.
Baca juga: Sabotase Pipa Gas Nord Stream oleh AS Bikin Ekonomi Jerman Hancur, VW Akan Tutup Pabrik
Canestrini juga menuding adanya “pelanggaran serius” dalam proses ekstradisi, termasuk larangan kliennya menghadiri sidang dan penolakan akses penuh terhadap dokumen kasus dari Jerman.
The Guardian mencatat bahwa Kuznietsov tetap bersikeras tidak terlibat dalam operasi sabotase.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.