Grup Musik Wanita Jepang Dituntut ke Pengadilan karena Buat Macet Saat Konser
Penampilan mereka di sana selama kira-kira satu jam telah membuat kerumunan orang sangat banyak
Laporan Koresponden Tribunnews.com Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Polisi Jepang menuntut kelompok musik idola cantik tujuh wanita Jepang yang menyebut dirinya Flare-La-Mode Ace usia antara 18-26 tahun dan manajernya berusia 24 tahun. Mereka dibawa ke meja hijau karena melanggar UU Jalan raya dengan membuat kemacetan di sekitar pintu selatan stasiun Shinjuku.
Penampilan mereka di sana selama kira-kira satu jam telah membuat kerumunan orang sangat banyak sehingga mengganggu pejalan kaki yang ada di pintu keluar selatan Stasiun JR Shinjuku Tokyo serta menjadikan lambat lalu lintas karena banyak yang ingin tahu melihat kerumunan orang tersebut di sana sore hari tanggal 13 Agustus 2014.
Menurut polisi kepada pers, mereka menyebut sebagai idola dari luar angkasa, tampil di tempat yang sama itu sebanyak sembilan kali. Padahal polisi sudah memperingatkan agar menghentikan penampilan. Tapi sang manajer cuek dan tetap berhasrat melanjutkan penampilan walaupun telah dihimbau polisi untuk berhenti.
Tahun ini menurut polisi sedikitnya 500 keluhan muncul dari masyarakat mengenai kasus kemacetan di sana akibat penampilan kelompok idola dari luar angkasa tersebut.
Kelompok tersebut mengakui sadar telah melanggar ketentuan, tetapi berdalih hal itu agar CD mereka bisa terjual laris di kerumunan banyak orang.
Selain kelompok idola tersebut polisi juga telah menegur keras (di masa lalu) dan bahkan kini menuntut dua orang komedian yang menyebut dirinya The Choberamu dengan pelanggaran yang sama. Melakukan penampilan di tempat yang sama.
Padahal di tempat tersebut jelas-jelas telah terpasang papan larangan besr dan berdiri tegak dengan tulisan besar, "Larangan Live Di sini!"