PM Jepang Merasa Dikriminalisasi di Parlemen
Yoshida dianggap menyia-nyiakan waktu persidangan parlemen dengan bertanya yang hanya berdasarkan berita dari majalah
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dalam rapat komite anggaran ke-4 hari ini (4/11/2014) pimpinan partai sosialis Jepang Tadatomo Yoshida ditegur keras oleh PM Jepang Shinzo Abe. Yoshida dianggap menyia-nyiakan waktu persidangan parlemen dengan bertanya yang hanya berdasarkan berita dari majalah mingguan di Jepang saja. Hanya kriminalisasi saja di parlemen.
"Dari mana kamu ambil data itu? Apakah bukan dari majalah mingguan Jepang saja? Bikin malu saja anggota parlemen bicara di sini menghabiskan waktu kerja menghabiskanwaktu televisi hanya untuk hal-hal yang tidak jelas. Coba selidiki sendiri dong sampai detil, baru bicara di sini. Ini kan seperti kriminalisasi saja," tekan Abe dalam suara keras menanggapi pertanyaan Yoshida.
Majalah minggu Jepang melaporkan penggelapan pajak yang diduga dari Perdana Menteri Shinzo Abe sekitar tahun 2007 sebesar 300 juta yen.
Yoshida menanyakan hal tersebut dalam rapat parlemen tersebut hari ini (4/11/2014) dan menekankan kepada Abe, "Apakah itu bukan penggelapan pajak?" tanyanya kepada Abe.
PM Jepang pun menolak menjawab pertanyaan itusebut, "Apa yang perlu dikonfirmasi. Mana fakta-faktanya. Hanya lewat artikel di majalah mingguan saja kamu dapat. Cari tahu dong sendiri sampai detil. Itu hanya fitnah, memalukan sekali sebagai anggota parlemen hanya bicara berdasarkan laporan palsu," ungkap Abe.
Rapat parlemen pun akhirnya sempat ditunda beberapa waktu sampai suasana tenang kembali.