Rabu, 17 September 2025

23 Maret Jokowi Dijadwalkan Kunjungan Kehormatan ke Jepang

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan ke Jepang 23 Maret 2015 sebagai kunjungan kehormatan pertama kali ke Negeri Sakura.

Editor: Dewi Agustina
Kompas/ Wisnu Widiantoro
Presiden Joko Widodo, didampingi Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan ke Jepang 23 Maret 2015 sebagai kunjungan kehormatan pertama kali ke negeri Sakura guna meningkatkan hubungan yang lebih baik bagi kedua negara di masa mendatang.

"Sejak menjabat sebagai Presiden kesibukannya luar biasa dan pertama kali ini Bapak Presiden mengunjungi Jepang untuk mengucapkan terima kasih atas dukungan kerja sama Jepang selama ini dan beberapa hal lain yang juga akan disampaikan serta dibahas bersama nantinya. Beliau rencana akan ke Tokyo 23 Maret mendatang, meskipun masih rencana sementara," kata sumber Tribunnews.com, Kamis (5/3/2015).

Jokowi selain ke Tokyo rencananya juga akan berkunjung ke Nagoya tetapi tidak ke Osaka. Selain itu Jokowi juga secara langsung akan meminta PM Jepang Shinzo Abe agar hadir di pertemuan KTT Asia Afrika di Bandung yang akan diselenggarakan antara tanggal 22 hingga 24 April mendatang.

Selain kunjungan kehormatan guna peningkatan hubungan baik kedua negara tersebut, Jokowi bersama rombongan akan berusaha memperkuat kerja sama ekonomi bilateral (economic partnership agreement/EPA) yang ditandatangani sekitar delapan tahun lalu di Tokyo dan Jakarta (saat kehadiran PM Jepang Abe ke Jakarta).

Indonesia berharap beberapa poin di dalam kesepakatan kerja sama bilateral itu dapat ditinjau kembali oleh pihak Jepang. Misalnya saja menyangkut transfer teknologi dan peningkatan kapasitas (capacity building).

"Salah satunya yang akan menjadi perhatian adalah pengiriman tenaga kerja perawat dan penopang lansia ke Jepang yang mungkin mesti direvisi kembali. Kita berharap semakin banyak dan semakin luas pintu dibuka bagi mereka yang mau ke Jepang, jangan hanya melalui satu pintu saja sepertyi yang terjadi saat ini," ungkapnya.

Selain itu sumber Tribunnews.com yang lain di Tokyo juga berharap serupa agar pintu masuk perawat serta penopang lansia Indonesia tidak dibatasi hanya oleh satu lembaga Amakudari (lembaga yang dibuat pemerintah Jepang) yang menangani mereka, tetapi bisa dibuka lebih lanjut oleh perusahaan swasta Jepang yang berkualitas.

"Untuk memasukkan perawat dan penopang lansia ke Jepang saat ini hanya oleh satu pintu saja. Kalangan swasta yang berkualitas dan bagus cukup banyak yang bisa melakukan hal itu, mengapa tidak dibuka kepada mereka juga," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan