Warga Bali di Jepang Rayakan Nyepi, Menentang Reklamasi Teluk Benoa
Warga Bali khususnya, warga Indonesia, dan warga Jepang yang suka Bali berkumpul bersama Minggu (22/3/2015) di SRIT, Tokyo Jepang.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perayaan Hari Raya Nyepi di Jepang dirayakan dengan hikmat. Warga Bali khususnya, warga Indonesia, dan warga Jepang yang suka Bali berkumpul bersama Minggu (22/3/2015) di Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) di Tokyo Jepang.
"Perayaan Hari Raya Nyepi di Tokyo dilakukan dengan persembahyangan bersama komunitas warga Bali yaitu Banjar Bali Tokyo di Balai Indonesia Meguro mulai jam 10.00 waktu Tokyo kemarin," kata I Ketut Suarjana khusus kepada Tribunnews.com, Senin (23/3/2015).
Acara sampai selesai berlangsung dengan hikmat lancar dan damai. Warga Bali yang datang sekitar 200 orang lebih serentak melakukan persembahyangan.
Perayaan Hari Raya Nyepi di Tokyo Japan hampir dari tahun ke tahun dilakukan namun tidak ada pawai ogoh-ogoh seperti pada umumnya di Bali.
Setelah melakukan persembahyangan warga Bali yang hadir melakukan dialog mengenai rencana mega proyek reklamasi di Teluk Benoa.
Hampir semua yang hadir menolak dengan keras rencana Pemerintah yang akan mereklamasi Teluk Benoa karena tidak sesuai dengan Amdal dan merusak lingkungan yang sangat dikhawatirkan yaitu seandainya laut di Teluk Benoa diuruk, maka seluruh pantai di Bali diprediksi akan mengalami abrasi.
"Pada intinya warga Bali yang ada di Jepang khususnya maupun yang ada di Bali pada umumnya meminta agar Pemerintah dan Presiden Joko Widodo membatalkan dan mencabut Perpres No 51 tahun 2014 yang dibuat oleh rezim Presiden SBY," katanya.
Seusai melakukan dialog warga Bali yang hadir membubarkan diri, meninggalkan Balai Indonesia dengan suasana damai.